nusabali

Isi Liburan Sekolah dengan Belajar Arsitektur di Acara 'Architecture For Kids 2019'

  • www.nusabali.com-isi-liburan-sekolah-dengan-belajar-arsitektur-di-acara-architecture-for-kids-2019

Popo Danes Architect dan Danes Art Veranda kembali menyelenggarakan workshop ‘Architecture For Kids’ (AFK) tahun 2019 di Danes Art Veranda, Sabtu (6/7).

DENPASAR, NusaBali.com
Workshop yang diperuntukkan bagi anak-anak untuk mengisi liburan sekolah ini diinisiasi oleh arsitek kenamaan Bali, Popo Danes. Tak dinyana, anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

Setidaknya ada 120 peserta yang mendaftar untuk ikut program ‘Architecture For Kids 2019’. Kegiatan ini menyasar anak-anak berusia 5-12 tahun. Acara  dibuat menyenangkan lantaran  dibimbing  oleh  kakak-kakak berprofesi  arsitek  di  Popo Danes Architect  dan  desainer  interior  di  Melati  Danes  Interior.  Acara pun semakin asyik karena dikemas kegiatan-kegiatan seru. Tahun ini, ‘Architecture For Kids 2019’ mengambil tema ‘Dream Holiday’.

Ditemui NusaBali saat acara berlangsung, Ida Ayu Gde Widyastuti selaku penanggung jawab acara AFK tahun ini menerangkan, “AFK ini merupakan event tahunan kita  mulai tahun 2002 tujuannya adalah memberi kesempatan kepada anak-anak untuk ber-arsitektur dan bermain serta mengekplorasi aktivitasnya. Karena pada saat musim liburan begini tidak semua anak-anak berkesempatan untuk berlibur ataupun ketempat-tempat yang keren, jadi kita pengen ketika anak-anak selesai libur sekolah ada sesuatu yang bisa diceritakan”.


Awalnya, anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka mengikuti dua sesi.   Pada sesi pertama, mereka mendapatkan dasar arsitektur yang  dikemas khusus untuk anak-anak. Pada sesi ini, anak-anak menggambar  imajinasi ‘liburan idaman’ di atas kertas gambar, lalu perkenalan kantor arsitek beserta cara kerjanya. Nah, pada sesi kedua, anak-anak diberikan  kesempatan  untuk  mentransformasi ide-ide mereka dari bentuk  dua  dimensi  ke bentuk  tiga  dimensi  yang  disebut  pembuatan “mockup”.

Di setiap akhir sesi tersebut, anak-anak diberi kesempatan untuk presentasi apa yang telah dibuat. Selama acara, anak-anak sangat percaya diri untuk menggambar dan mempresentasikan gambarnya di depan banyak orang. Mereka juga antusias membuat berbagai macam mockup. Bahkan, banyak di antara mereka yang dengan berani mengungkapkan cita-citanya ingin menjadi seorang arsitek.

Arsitek Popo Danes sendiri telah memulai program ‘Architecture For Kids’ sejak tahun 2002. Hingga tahun ini, program tersebut sudah memasuki pelaksanaan untuk kesembilan kalinya. Program ‘Architecture For Kids’ biasanya diadakan saat liburan sekolah dalam rangka memperkenalkan arsitektur kepada anak-anak.

Awal mula Popo Danes mengadakan acara ini, konon karena terinspirasi dari kreatifitas anak-anak terutama dalam menggambar dan mengkreasi suatu benda. Karena itulah, dia ingin memperkenalkan profesi arsitek sejak dini kepada anak-anak. Mengingat industri kreatif sekarang ini juga semakin berkembang, program ini juga sekaligus memberi kesempatan kepada mereka untuk mengetahui ketertarikan dan bakat yang mereka  miliki untuk dikembangkan ke depan. 


“Harapan kita semua anak bisa ikut merasakan aktivitas yang fun seperti ini, kita juga sudah mendapatkan tawaran di daerah lain, tapi sementara masih kita adakan disini dulu, biar anak-anak semakin aktif ya. kan sekarang ada gadget dan segala macam, kita membiasakan anak-anak untuk bergerak aktif dan eksplore bakatnya”, ungkap Ida Ayu Gde Widyastuti.

Popo Danes berharap, kegiatan semacam ini dapat menjadi alternatif anak-anak mengisi hari berlibur. Di samping berlibur, anak-anak juga mendapatkan pengetahuan baru serta kreatifitas terutama dalam hal arsitektural, yang mungkin masih jarang didapatkan oleh anak-anak di usia dini. “Kedepannya nanti kita harap semakin banyak anak yang bisa bergabung kesini agar liburannya ada manfaatnya dan ada pengalaman sendiri. Semoga program ini  juga  bisa  membangun rasa percaya diri akan kemampuan kreatifitas mereka”, tutup Ida Ayu Gde Widyastuti.* IND

Komentar