nusabali

Krama Desa Pancasari Diizinkan Kelola Tanah Telantar

  • www.nusabali.com-krama-desa-pancasari-diizinkan-kelola-tanah-telantar

Keinginan warga Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, memanfaatkan lahan telantar seluas 67,35 hektare di wilayahnya, mendapat angin segar dari Bupati Buleleng Agus Suradnyana.

SINGARAJA, NusaBali

Bupati Agus Suradnyana mengizinkan pemanfaatan itu asal tidak membangun bangunan permanen, apalagi merusak lingkungan setempat. “Sekarang ini (lahan telantar, Red) mau dimohon oleh Desa Pancasari. Silakan saja, tetapi jangan sampai membangun dengan betonan atau merusak lingkungan,” tegas Bupati, saat dikonfirmasi Minggu (7/7).

Pemberian izin itu sempat disampaikan oleh Bupati Agus Suradnyana saat membuka Twin Lake Festival, di areal Danau Buyan, Desa Pancasari, pada Rabu (3/7) lalu. Bupati menegaskan, dia tidak akan memberikan izin untuk perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB) yang kini masih dipegang oleh PT Sari Buana Handara.

Alasannya, pihak pemegang HGB dinilai sudah wanprestasi, karena selama penguasaan lahan tidak pernah dimanfaatkan. “Kalau sekarang mau dimanfaatkan oleh Desa Pancasari silakan. Arealnya harus ditata, misalnya ditanami pohon yang rindang, dibawahnya ditanami rumput. Intinya bagaimana kawasan itu tetap menjadi kawasan konservasi,” tegas Bupati.

Tanah seluas 67,35 hektare tersebut telantar, karena pemegang HGB, tidak pernah memanfaatkan lahan tersebut. Sejak HGB keluar sekitar tahun 1990-an silam hingga HGB

habis masa berlaku di tahun 2012 mendatang, lahan tersebut tidak pernah disentuh. Kini  pihak pemegang HGB berniat memperpanjang izin, namun Bupati tidak memberikan izin karena dianggap wanprestasi.

Sementara, Perbekel Pancasari, I Wayan Darsana mengatakan, pihaknya berniat memanfaatkan lahan tersebut guna mendukung destinasi wisata alam di Danau Buyan.

Karena sebagian dari luas lahan 67,35 hektare itu berada di dekat Danau Buyan. “Kami memang memohon tetapi baru sebatas lisan, nanti kami akan susul dengan permohonan resmi. Kami mau memanfaatkan untuk mendukung destinasi wisata alam di Danau Buyan,” katanya.

Masih kata Perbekel Darsana, dalam pemanfaatan itu, pihaknya tidak akan membangun bangunan permanen, melainkan menata sehingga kawasan itu bisa dikunjungi seperti yang ada di Kebun Raya Bedugul. “Kami memang tidak membangun permanen. Justru kami akan tanami pohon perindang, dan dibawahnya akan kami tata ditanami rumput. Nanti disini bisa menjadi objek camping ground,” terangnya.

Disinggung rumah penduduk yang terdapat di atas lahan, Perbekel Darsana mengaku akan menata pada satu lokasi. Sehingga luas areal yang dimanfaatkan nanti bisa lebih luas. Di atas lahan itu sudah ada sekitar 20 Kepala Keluarga (KK) asal Desa Pancasari yang tinggal dan mengelola langsung sebagian kecil dari lahan tersebut. Konon, 20 KK itu sudah menempati lahan tersebut cukup lama sampai membangun rumah dari kayu.

Lahan yang ditempati dikelola dengan tanaman bunga dan buah seperti pisang, jangung dan lainya. Nah warga yang menempati itu sudah memiliki rumah. *k19

Komentar