nusabali

Mendesain Kain Manfaatkan Komputer

  • www.nusabali.com-mendesain-kain-manfaatkan-komputer

Teknologi ini harus dimanfaatkan dalam segala hal, termasuk dalam pembuatan desain motif kain tenun ini.

Penenun Bali Mengadopsi Teknologi Modern


DENPASAR, NusaBali
PERKEMBANGAN teknologi makin canggih mengikuti jejak kebutuhan manusia. Tak terkecuali, industri pertenunan Bali berbasis tradisi, jenis tenun ATBM (alat tenun bukan mesin), penting memanfataan teknologi canggih, semisal komputer.

Pemanfaatan teknologi adab termodern itu diantaranya dimanfaatkan oleh bengkel pertenunan Astiti, milik pengusaha tenun tradisional Bali Nyoman Sudira, 67, di Banjar Jero Kapal, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, Klungkung.

Tak hanya di bengkel tenunnya, komputerisasi desain motif tenun juga dilakukan Nyoman Sudira saat memberikan pelatihan atau bimtek (bimbingan teknis) kepada penenun lain. Menurutnya, komputer adalah alat untuk mempercepat proses kerja dengan kualitas lebih bagus. Oleh karena itu, teknologi ini harus dimanfaatkan dalam segala hal, termasuk dalam pembuatan desain motif kain ini.

’’Kebetulan saya sudah terbiasa memakai komputer sejak tahun 1997. Tapi untuk perancangan desain dan motif kain tenun, baru beberapa tahun lalu,’’ jelasnya saat ditemui di rumahnya, beberapa waktu lalu.

Menurut Sudira, komputer adalah satu model teknologi yang wajib dikuasai untuk urusan desain, termasuk dalam pertenuan. Dengan komputer, segalanya menjadi mudah terutama dalam pembuatan, pengaturan komposisi saten, warna, dan gradasi yang diinginkan. Metode kerja ini tak hanya mudah, juga menghasilkan kualitas tenun lebih bagus dibandingkan desain konvensional. ‘’Tentu untuk mengukur dan menentukan kualitas akhir, bahan juga sangat menentukan, selain penggarapan,’’ jelas mantan Kabag Ekonomi Pemkab Klungkung, era Bupati Klungkung, Ida Bagus Oka ini.

Jelas dia, keunggulan lain, desain motif dengan bantuan komputer menjadikan setiap peserta pelatihan atau penenun tinggal meniru motif yang sudah disiapkan.

Untuk diketahui, Nyoman Sudira dan keluarga yang malang-melintang di dunia tenun tradisional Bali. Untuk pengembangan kualitas produk, dia terus melakukan inovasi produksi bahkan riset industri pertenunan. Pengalaman dan pengetahuan yang terus tertempa menjadikan dia sangat sering dipercaya memberikan bimbingan teknis (bimtek) pembuatan desain tenun Cagcag. Bimtek ini tak hanya di bengkel tenunnya, di Desa Gelgel, Klungkung, namun juga dia sendiri kerap diundang memberikan bimtek pertenunan di luar bengkel. Permintaan bimtek datang dari kalangan industri tenun, lembaga pemerintah dan non pemerintah yang peduli dalam penyelamatan artefak tenun tradisional Bali. Bengkel pertenunan UD Astiti di Desa Gelgel, miliknya, kerap menjadi ‘laboratorium’ untuk penelitian dan pengembangan pertenunan tradisional baik dari dalam maupun luar negeri. Terbukti, bengkel tenun ini kerap didatangi tamu mancanegara yang belajar pertenuan tradisional Bali.*dar,lsa

Komentar