nusabali

Twin Lake Festival Ditutup,Transaksi Capai Rp 209 Juta

  • www.nusabali.com-twin-lake-festival-ditutuptransaksi-capai-rp-209-juta

Twin Lake Festival (TLF) ke 6 tahun 2019 resmi ditutup, Sabtu (6/7) sore.

SINGARAJA, NusaBali

Acara penutupan menampilkan atraksi kesenian Barong dari Desa Pakraman Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Selama gelaran TLF yang berlangsung 4 hari, juga mencatat jumlah transaksi keuangan mencapai Rp 209.000.000. Sementara nilai transaksi pada gelaran tahun lalu (2018) sebesar Rp 140.000.000.

TLF ke 6, ditutup oleh Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahtraan Setda Kabupaten Buleleng, Made Rousmini, mewakili Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Sebelum gelaran ditutup, sejumlah atraksi dan lomba digelar di dua lokasi, areal Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, dan Danau Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar. Puncak acara penutupan ditampilkan Tari Barong dari Desa Pakraman Pancasari.

Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng selaku Ketua Panitia TLF 2019, Made Sumiarta, mengatakan, transaksi ekonomi itu tercatat dari stand pameran dan stand kuliner dan pasar pangan lokal. Adanya transaksi itu menandakan, gelaran TLF telah memberi dampak ekonomi pada masyarakat. “Jumlah transaksi tahun ini, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Ini juga sebagai tanda, adanya geliat ekonomi yang cukup baik, dimana TLF ini telah memberi dampak yang positif bagi perekonomian masyarakat sekitar,” terangnya.

Sementara, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten Ni Made Rousmini, mengungkapkan semua upaya mesti berjalan beriringan dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakat. Sambil membenahi lingkungan, Pemkab Buleleng juga bersama masyarakat juga mengembangkan pertanian organik yang diintegrasikan dengan pariwisata berbasis masyarakat. Pengembangan pariwisata juga dilakukan dengan menjadikan keasrian alam sebagai daya tarik wisata.

“Oleh karena itu, kita harus tetap menjaga keseimbangan ekosistem khususnya di danau kembar Buyan dan Tamblingan ini karena dua danau ini kawasan suci serta kawasan resapan,” katanya.

Sebelum acara penutupan, digelar juga berbagai kegiatan seperti Trail Running, Restocking, dan lomba masak ikan nila. Lomba masak dengan bahan baku ikan nila merupakan perubahan lomba tahun lalu dimana pada tahun lalu memakai bahan baku ikan patin. Dipilihnya Ikan nila sebagai bahan baku tahun ini merupakan sebuah upaya pengembangan budidaya ikan di Buleleng agar lebih beragam. Selain itu, juga sebagai upaya pengenalan ikan nila kepada masyarakat di Buleleng.

“Kami ingin agar olahan ikan semakin beragam. Oleh karena itu, setiap tahun kami ganti jenis ikannya sebagai bahan baku,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Buleleng, Made Arnika.

Sebanyak 10 ribu benih ditebar bersama dengan Kelompok Nelayan Danau Buyan. Ekosistem di Danau Buyan juga diupayakan untuk diperbaiki dengan restocking ini. “Selain pada twin lake festival, kami juga mengajak kepada komunitas-komunitas untuk ikut menebar benih ikan,”ujarnya. *k19

Komentar