nusabali

Uma Kawan Suguhkan Kuliner Bubuh Bali dan Jejeruk Nyawan

  • www.nusabali.com-uma-kawan-suguhkan-kuliner-bubuh-bali-dan-jejeruk-nyawan

Warga di Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, mengembangkan potensi wisata dengan membuka objek wisata baru, diberi nama Uma Kawan.

TABANAN, NusaBali

Pengembangan spot wisata ini untuk mengangkat potensi dan ekonomi kerakyatan. Destinasi ini kini menjadi tempat wisata yang diburu oleh masyarakat, tak terkecuali wisatawan mancanegara.

Destinasi seluas 12 are itu terdapat beberapa tempat foto selfi. Mulai dari sarang burung, jantung, ayunan, dan dilengkapi juga perahu dari kayu sehingga bisa melihat pemandangan persawahan Subak Buluh.

Keseluruhan tempat selfi ini terbuat dari bambu dan limbah kayu yang didapat di sungai. Uma Kawan juga menawarkan kuliner tradisional yakni Bubuh Bali dan Jejeruk Nyawan.

Ketua Pokdarwis Desa Baturiti I Made Pasek Wiratmaja,52, mengatakan Uma Kawan dibuat Oktober 2018. Berawal dari banyak kunjungan wisatawan untuk bersepeda dan tracking. Para wisatawan terlihat nyaman berinteraksi dengan petani.

Disamping itu, Desa Baturiti juga mempunyai banyak budaya yang terpendam. Dengan masukan dari sejumlah warga akhirnya Uma Kawan dibuat di lahannya sendiri. "Awalnya kami hanya buat satu kubu saja sebagai tempat istirahat, lama-lama berkembang," ujarnya Jumat (5/7).

Dikatakan berdirinya Uma Kawan pertama kali dikerjakan bersama I Wayan Sugiarta. Karena tidak bisa mengelola sendiri akhirnya dibentuk Pokdarwis. Anggota Pokdarwis diambil dari masing-masing banjar empat orang. Desa Baturiti terdiri dari enam  banjar. "Ke depan Uma Kawan akan dikelola oleh desa melalui BUMDes Desa Baturiti," jelasnya.

Menurut pria yang sudah sembilan tahun bergelut di bidang pariwisata ini, Uma Kawan memiliki ciri khas sendiri. Selain tempat selfi juga menawarkan kuliner tradisional. Mulai dari Bubuh Bali, Jejeruk Nyawan, (terbuat dari kelapa muda dan lebah muda), es daluman, dan jajan bali. "Kuliner yang kami jual bersinergi dengan masyarakat Desa Baturiti, masyarakat yang buat, kami beli dan jual di Uma Kawan," bebernya.

Kini Uma Kawan sudah menjadi tempat favorit wisatawan. Bayangkan saja belum ada satu tahun sehari sudah 50 orang yang berkunjung. Apalagi hari weekend kunjungan mencapai 150 hari sampai kewalahan dalam menyediaan parker kendaraan. Maklum saja Uma Kawan ini terletak di tengah persawahan Subak Buluh.

Ke depan penataan akan terus dikembangkan, namun tetap mengepentingkan wisata alami. Dimana Uma Kawan rencananya akan dilengkapi restoran yang dibuka hingga malam. Karena saat matahari terbenam kawasan ini menyajikan pemandangan istimewa. "Makanya kunjungan itu banyak dis ore hari," tandasnya.*des

Komentar