nusabali

Bupati Rancang Pakta Integritas Lindungi Kawasan Danau

  • www.nusabali.com-bupati-rancang-pakta-integritas-lindungi-kawasan-danau

Rejang Renteng 405 Penari Meriahkan Pembukaan Twin Lake Festival VI

SINGARAJA, NusaBali

Twin Lake Festival VI 2019 dibuka resmi di pelataran parkir Pura Ulun Danu Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Rabu (3/7) sore. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyatakan ingin ada sebuah pakta integritas dari semua stakeholder dalam menjaga keasrian Danau Buyan (di Desa Pancasari) dan Danau Tamblingan (di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng), sebagai upaya untuk hindari ego sektoral dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan di kedua danau kembar tersebut.

Kegiatan Twin Lake Festival VI 2019 ini akan digelar selama 4 hari hingga Sabtu (6/7) depan. Festival kali ini mengambil tema ‘Back to Natural’, dengan menghadirkan berbagai kegiatan kesenian dari daerah penyangga kedua danau kembar, selain juga pameran berbagai hasil pertanian dan berbagai perlombaan.

Acara pembukaan Twin Lake Festival VI 2019, Rabu sore, dimeriahkan atraksi kolosal Tari Rejang Renteng 405 Penari, yang melibatkan ibu-ibu dari Desa Pancasari. Selain itu, acara pembukaan kemarin juga menampilkan tarian sakral dari Desa Adat Pancasari, yakni Tari Sanghyang Penyalin.

Twin Lake Festival VI 2019 kemarin sore dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan SDM, Ni Luh Made Wiratmi, ditandai dengan pelepas-liaran burung bersama Bupati Putu Agus Suradnyana, Kepala Kejaksaan Negeri Singaraja Wahyudi, hingga Dandim1609 Buleleng Letkol Inf Verdy De Irwan.

Dalam sambutannya, Bupati Agus Suradnyana kembali menegaskan tujuan utama digelarnya Twin Lake Festival adalah untuk membangkitkan kepedulian semua pihak terhadap kondisi danau kembar, yakni Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Menurut Agus Suradnyana, kondisi kedua danau ini dulunya sangat memprihatinkan. Padahal, bila dikelola dengan baik, kedua danau ini memiliki potensi menjadi taman wisata alam dan wisata spritual.

Nah, sejak Twin Lake Festival digelar pertama kalinya tahun 2014, kepedulian terhadap kedua danau di Buleleng itu sudah mulai dirasakan, meski masih perlu komitmen bersama. “Makanya, saya ingin ada sebuah pakta intergritas dari semua stakeholder, masyarakat, para bendesa, perbekel, BKSDA tentang komitmen pengelolaan dan pemanfaatan danau serta kawasannya,” kata Agus Suradnyana.

Menurut Agus Suradnyana, semua pihak harus sadar dengan keberadaan Danau Buyan (di sisi timur) dan Danau Tamblingan (di sisi barat) ini. Sebagai hulu, kedua danau itu menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Buleleng dan Bali. Karena itu, pengelolaan dan pemanfaatan danau dan kawasannya harus memperhitungkan keasrian kedua danau kembar tersebut.

“Jangan hanya minta pemerintah atau bupati saja yang tegas, tapi semua pihak juga harus sadar, mau dibawa kemana pengelolaan dan pemanfaatan danau dan kawasannya? Mari bersama-sama menjaga kedua danau dan kawasannya dengan baik. Bagaimana kawasan di kedua danau itu menjadi asri, menjadi Taman Wisata Alam kalau mau dikembangkan. Saya yakin ini akan membangkitkan ekonomi masyara-kat,” tegas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Ni Luh Made Wiratmi, menyatakan Twin Lake Festival yang digelar ruin Pemkab Buleleng ini memiliki nilai yang sangat strategis dalam pelestarian seni budaya, juga sebagai fungsi pendidikan, komunikasi, hiburan, sekaligus jendela informasi dan promosi budaya.

“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Bali memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng atas telah terselenggaranya festival ini. Harapannya, festival ini dapat memberikan sumbangan terhadap kemajuan kepariwisataan Bali yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Gubernur Koster. *k19

Komentar