3.154 Siswa Diterima di SMP
Sedikitnya 3.154 siswa diterima bersekolah di SMP di Kabupaten Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Jumlah siswa SD yang tamat tahun 2019 yakni 3.149 orang, maka ada lima siswa diterima dari jalur perpindahan orangtua. Siswa itu diterima baik di SMP negeri, SMPN Satu Atap mupun swasta. Animo siswa bersekolah di Kecamatan Klungkung lebih tinggi dari kecamatan lain di Kabupaten Klungkung. Sehingga terjadi penambahan daya tampung di beberapa sekolah yakni seperti SMPN 1 Semarapura terdapat penambahan lagi 57 siswa atau mengunakan standar maksimal daya tampung.
Awalnya daya tampung standar di SMPN 1 Semarapura 9 kelas (rombongan belajar/rombel). Karena terjadi penambahan daya tampung maka bisa menggunakan standar menengah yakni 10 kelas atau standar maksimal 11 kelas. Jika 10 kelas maka terdapat penambahan 1 kelas dengan maksimal rombel 32 siswa, makanya sisanya lagi 25 siswa bisa disebar merata pada 10 rombel tersebut.
“Intinya seketat-ketatnya peraturan tidak ada siswa yang sampai tidak dapat sekolah,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gde Darmawan, Selasa (2/7). Disebutkan, siswa yang tamat SD di Klungkung tahun ini sebanyak 3.149 siswa kemudian yang diterima di SMP sebanyak 1.154 siswa maka terjadi penambahan lagi 5 siswa dari jalur perpindahan orang tua.
Selain itu berkat sistem zonasi ini SMPN 1 Atap yang sebelumnya krisis siswa, sekarang mulai kembali bangkit. Seperti di SMPN Satu Atap (Satap) Takmung, Kecamatan Banjarangkan, setidaknya tahun ajaran ini menerima 37 siswa. Selain itu, Klungkung juga memiliki 4 SMPN Satap di Kecamatan Nusa Penida, masing-masing SMPN Satap Batukandik 1, SMPN Satap Batukandik 2, SMPN Satap Pejukutan dan SMPN Satap Bungamekar. Secara bertahap SMP Satap tersebut yang sudah memenuhi persyaratan akan dijadikan SMPN reguler atau mandiri dari SD. “Untuk SMPN Satap di Nusa Penida saat ini yang berpeluang bisa menjadi SMPN reguler yakni SMPN Satap Batukandik 1, karena memang sudah pisah dari SD 1 Batukandik,” ujr Darmawan. *wan
Awalnya daya tampung standar di SMPN 1 Semarapura 9 kelas (rombongan belajar/rombel). Karena terjadi penambahan daya tampung maka bisa menggunakan standar menengah yakni 10 kelas atau standar maksimal 11 kelas. Jika 10 kelas maka terdapat penambahan 1 kelas dengan maksimal rombel 32 siswa, makanya sisanya lagi 25 siswa bisa disebar merata pada 10 rombel tersebut.
“Intinya seketat-ketatnya peraturan tidak ada siswa yang sampai tidak dapat sekolah,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gde Darmawan, Selasa (2/7). Disebutkan, siswa yang tamat SD di Klungkung tahun ini sebanyak 3.149 siswa kemudian yang diterima di SMP sebanyak 1.154 siswa maka terjadi penambahan lagi 5 siswa dari jalur perpindahan orang tua.
Selain itu berkat sistem zonasi ini SMPN 1 Atap yang sebelumnya krisis siswa, sekarang mulai kembali bangkit. Seperti di SMPN Satu Atap (Satap) Takmung, Kecamatan Banjarangkan, setidaknya tahun ajaran ini menerima 37 siswa. Selain itu, Klungkung juga memiliki 4 SMPN Satap di Kecamatan Nusa Penida, masing-masing SMPN Satap Batukandik 1, SMPN Satap Batukandik 2, SMPN Satap Pejukutan dan SMPN Satap Bungamekar. Secara bertahap SMP Satap tersebut yang sudah memenuhi persyaratan akan dijadikan SMPN reguler atau mandiri dari SD. “Untuk SMPN Satap di Nusa Penida saat ini yang berpeluang bisa menjadi SMPN reguler yakni SMPN Satap Batukandik 1, karena memang sudah pisah dari SD 1 Batukandik,” ujr Darmawan. *wan
Komentar