nusabali

Lestarikan Subak Desa Adat Anggabaya, Unmas Denpasar Dorong Penggunaan Pupuk Organik Cair

  • www.nusabali.com-lestarikan-subak-desa-adat-anggabaya-unmas-denpasar-dorong-penggunaan-pupuk-organik-cair

Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar melalui tim pelaksana Program Pengembangan Desa Mitra, mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam wujud sharing ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks) untuk pemberdayaan masyarakat di bidang pengembangan pertanian, ekonomi, sosial, dan budaya.

DENPASAR, NusaBali

Dalam bidang pertanian, pelestarian kawasan pertanian subak diwujudkan melalui kemitraan antara desa adat dengan perguruan tinggi. Melalui Program Pengembangan Desa Mitra di Desa Adat Anggabaya, Kota Denpasar, Fakultas Pertanian Unmas mendorong penggunaan pupuk organik cair (PUIRYA). Pupuk organik cair yang dihasilkan dari urine sapi.

Menurut dosen Fakultas Pertanian Unmas Cokorda Javandira SP, MP, salah satu potensi yang belum banyak dimanfaatkan yaitu limbah cair sapi (urine). Urine sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair sehingga dapat menjadi produk pertanian yang bermanfaat dan ekonomis. Penggunaan pupuk organik cair yang dihasilkan dari hasil fermentasi urine sapi ternak di Desa Adat Anggabaya yang memiliki tiga kelompok subak yaitu Subak Anggabaya, Subak Umalayu, dan Subak Umadesa, diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesuburan tanah.

PUIRYA merupakan pupuk organik cair yang diproduksi di Anggabaya yang terbuat dari bahan alami urine sapi yang telah difermentasi dan diurai oleh mikroorganisme seperti Azospirilluum sp, Trichoderma sp, Lactobacillus sp, Azotobacter sp, dan lain-lain.

Keunggulan penggunaan pupuk organik cair yaitu, untuk menyuburkan tanah, memberikan tambahan unsur hara, mengurangi penggunaan pupuk kimia, meningkatkan produktivitas tanah, membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan meningkatkan kualitas produk pertanian.

Hasil yang diharapkan dari penggunaan pupuk organik cair adanya suatu model kawasan pelestarian dan pengembangan subak sebagai lahan pertanian abadi dan ruang terbuka, dari program ini diharapkan terciptanya kawasan pertanian lestari dan berkelanjutan.

Dengan demikian program pengembangan desa mitra di Desa Adat Anggabaya ini, akan menjadi ikon, sentra pembangunan desa, tempat penelitian, pengabdian dan pembelajaran bagi dosen, mahasiswa serta menjadi model science -techno park Unmas Denpasar.

Diinformasikan bahwa Fakultas Pertanian Unmas Denpasar membuka pendaftaran bagi mahasiswa baru gelombang II pada 8 Juli – 2 Agustus 2019 di sekretariat Jl Kamboja No 11 A Kota Denpasar. *

Komentar