nusabali

SMPN 3 Payangan Krisis Siswa

  • www.nusabali.com-smpn-3-payangan-krisis-siswa

Orangtua lebih nyaman mengantar anak sekolah yang satu jalur dengan Pasar Payangan.

GIANYAR, NusaBali

Tahun ajaran baru 2019/2020, SMPN 3 Payangan di Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Gianyar, hanya membuka 3 rombongan belajar (rombel) atau sekitar 90an siswa baru. Jumlah ini paling sedikit di antara kuota SMP negeri lain se Kabupaten Gianyar.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan serbuan calon siswa di sekolah negeri yang lokasinya strategis di pusat kota. Bahkan 3 rombel itu pesimis bisa terpenuhi. Padahal dari segi sarana prasarana, SMPN 3 Payangan cukup luas dan cukup ruang belajar. “Tahun ini buka 3 rombel. Apakah akan terisi semua atau gimana, tunggu hasil seleksi saja,” ujar Plt Kepala SMPN 3 Payangan Ni Luh Sri Taman SPd MPd, ditemui Selasa (2/7).

Menurutnya ada beberapa kendala yang menyebabkan kurangnya minat siswa bergabung. Pertama karena tergolong sekolah baru sehingga kualitasnya diragukan. Padahal sekolah ini telah mengukir cukup banyak prestasi. Salah satunya Juara II tingkat Kabupaten Gianyar Olimpiade Matematika tahun 2014. Kendala lain, yakni transportasi untuk anak-anak. Sebab seperti diketahui, jarak antara rumah dengan sekolah cukup jauh. Dikatakan, sebenarnya transportasi bukan alasan krusial. Jika ada niat, anak bisa jalan kaki atau diantar orangtua ke sekolah. Tapi kenyataannya orangtua lebih nyaman mengantar anak sekolah yang satu jalur dengan Pasar Payangan. Orangtua sekalian ke pasar saat antar anak sekolah. “Disini belum terjamah angkutan siswa. Padahal sangat dibutuhkan disini, karena anak kalau tidak diantar orangtua dia terpaksa bawa sepeda motor sendiri padahal kan belum cukup umur,” ujarnya.

Dengan adanya angkutan siswa, dia yakin antusias anak semakin tinggi untuk bersekolah di SMPN ini. Ada 5 SD pendukung yakni SDN 1 - SDN 5 Buahan Kaja. Turunnya penerimaan siswa baru dari tahun ke tahun karena jumlah lulusan SD juga turun. Sekolah ini berdiri tahun 2012, operasional tahun 2013 dan sudah berjalan 5 tahun. Angkatan pertama berjumlah sekitar 104 siswa. “Karena tergolong baru, yang sulit adalah membangun kepercayaan masyarakat,” jelasnya. Terkait PPDB kali ini, pihaknya belum mengantongi data pasti berapa jumlah pelamar. Proses PPDB sudah masuk tahap perankingan di tingkat kecamatan. “Pengumuman nanti tanggal 8 Juli, dilanjutkan dengan pendaftaran kembali,” jelasnya.

Ditambahkan Luh Sri, guru PNS di sekolah ini 4 orang dan 8 guru honorer. Sekolah ini punya 9 ruang kelas, dan beberapa ruangan yang siap pakai. Sekolah memiliki hak guna pakai lapangan sepakbola di sisi selatan sekolah.*nvi

Komentar