nusabali

BPBD Gelar Pelatihan Desa Tangguh Bencana

  • www.nusabali.com-bpbd-gelar-pelatihan-desa-tangguh-bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli menggelar pembentukan dan pelatihan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani Bangli, Senin (1/7).

BANGLI, NusaBali

Kegiatan yang dipusatkan di SDN 1 Batur ini diikuti pulahan peserta.  Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bangli, Wayan Karmawan mengatakan tujuan pembetukann Destana untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya masyarakat sehingga terbentuk masyarakat tangguh menghadapi bencana. “Kegiatan ini diikuti 60 peserta. Ada Satlimas, pecalang, komunitas radio, dan perangkat desa,” terang Karmawan. Pelatihan Destana digelar selama lima hari dari tanggal 1-5 Juli 2019.

BPBD Bangli menghadirkan narasumber dari BPBD Provinsi Bali, Dinas PMD Kabupaten Bangli, dan fasilitator Desa Tangguh Bencana. “Kami harapkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana semakin meningkat,” ungkapnya. Kalak BPBD Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan, Destana merupakan desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana. Untuk bisa menjadi Destana, desa harus mampu memulihkan diri dengan cepat dari berbagai dampak bencana.

Desa bisa disebut mempunyai ketangguhan terhadap bencana ketika desa tersebut memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya. Mampu mengorganisasikan dirinya dengan segenap sumber daya yang dimiliki untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana. “Harus memiliki kader Destana,” jelasnya. Kader Destana  yang sudah dilatih, dibentuk dan ditetapkan wajib memiliki tiga hal dasar. Yakni harus mengenali segala potensi bencana yang ada di wilayahnya, terdepan ketika terjadi bencana, dan mampu secara mandiri melakukan proses pemulihan.

Diharapkan, kader Destana bisa menyiapkan diri dan membagi ilmu yang dimiliki kepada masyarakat lainnya. Sehingga masyarakat bisa menganalisa dan mengantisipasi dampak bencana yang mungkin bisa terjadi. “Melalui pelatihan ini saya berharap kader Destana mampu mengkaji, menganalisa, menangani dan mengurangi risiko-risiko bencana di wilayah masing-masing dengan memanfaatkan sumber daya lokal,” imbuhnya. *esa

Komentar