nusabali

Mayat dalam Kardus Diduga Korban Pembunuhan

  • www.nusabali.com-mayat-dalam-kardus-diduga-korban-pembunuhan

Sebelum Dibuang, Mayatnya Lebih Dulu Disuntik Formalin

TABANAN, NusaBali

Identitas mayat perempuan dalam kardus yang ditemukan di tegalan Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Minggu (30/6) sore, masih misterius. Namun, dugaan sementara, mayat dalam kardus ini adalah korban pembunuhan, di mana mayatnya disuntuk formalin sebelum dibuang.

Tim Inafis Polres Tabanan bersama Puslabfor Mabes Polri Cabang Denpasar kembali menyisir lokasi TKP temuan mayat dalam kardus di tegalan Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Senin (1/7) pagi. Penyisiran dikakukan untuk menemukan bukti baru dari mayat misterius tersebut.

Sayangnya, meski sudah dilakukan penyisiran lokasi selama 1 jam, polisi belum menemukan bukti kuat untuk mengungkap identitas dan motif kematian mayat misterius tersebut. Namun, dalam olah TKP kedua, Senin kemarin, Tim Puslabfor membawa beberapa potongan kardus kompresor yang digunakan sebagai pembungkus mayat tersebut.

Sumber NusaBali di kepolisian menyebutkan, mayat perempuan yang usianya diperkirakan 21 tahun ini diduga merupakan korban pembunuhan. Sebelum dibuang dengan dibungkus kardus, mayat lebih dulu disuntik formalin agar awet. Indikasinya, saat ditemukan, kondisi mayat kering, mengeras, dan tidak dikerumuni belatung.

"Meski berbau busuk, tapi tidak terlalu menyengat. Kalau tidak disuntuk dengan zat kimia, mungkin saja baunya lebih menyengat dan dikerubuni belatung. Ini sama sekali tidak ada belatung," katanya. Selain itu, lanjut dia, kulit mayat juga masih mulus. Hanya di bagian kepalanya saja terlihat hancur dan sudah dalam bentuk tengkorak. "Ada memang indikasi diberikan pengawet dan disunti asal tusuk, tidak dengan cara profesional," tegas sumber tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Selemadeg Timur, AKP I Putu Oka Suyasa, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah mayat dalam kardus tersebut adalah korban pembunuhan atau tidak. Setelah dilakukan otopsi nanti, barulah hak itu akan diketahui.

"Jadi, sejauh ini belum bisa kami simpulkan apa pun, sebelum uji forensik dilakukan. Yang jelas, mayat tersebut ada di dalam kardus yang lakban dan terikat tali rapia," terang AKP Oka Suyasa di sela penyisiran lokasi TKP temuan mayat dalam kardus di tegalan Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Senin kemarin.

Disinggung terkait adanya laporan kehilangan keluarga, menurut AKP Oka Suyasa, pihaknya sudah mengecek ke seluruh Polsek se-Tabanan. Namun, dari pengecekan itu, tidak ada laporan kehilangan keluarga. "Sampai saat ini belum ada laporan apa pun," tandas AKP Oka Suyasa.

Sementara itu, Kabag Humas Polres Tabanan, Iptu Made Budiarta, juga mengatakan mayat dalam kardus ini diduga merupakan korban pembunuhan. "Ya, dugaan sementara memang korban pembunuhan," ujar Iptu Made Budiarta kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin kemarin.

Dari hasil olah TKP, ciri-ciri mayat dalam kardus tersebut memiliki rambut panjang warna pirang, berkaos hitam, dan mengenakan celana pendek bertali. Namun, polisi kesulitan mengidentifikasi korban, karena kondisinya sebagian sudah mengering dan membusuk.

Geger penemuan mayat dalam kardus itu terjadi di tegalan warga kawasan Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Minggu sore pukul 15.00 Wita. Mayat dalam kardus ini pertama kali ditemukam oleh seorang warga, I Nyoman Sudiastawa, 51, saat hendak menyabit rumput di pinggir jalan sekitar lokasi TKP di jalur Desa Megati-Desa Tangguntiti. Petani asal Banjar Megadi Kelod, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur ini baru menyabit beberapa genggaman rumput ketika tiba-tiba mencium bau busuk sangat menyengat. Setelah ditelisik, ternyata bau itu bersumber dari dalam kardus di sebelah saksi Sudiawan berdiri. *des

Komentar