nusabali

PPDB Zonasi Bikin Tren Pindah Domisili Meningkat

  • www.nusabali.com-ppdb-zonasi-bikin-tren-pindah-domisili-meningkat

Penerapan jalur zonasi atau jarak tempuh dari sekolah ke rumah dalam sistem pendaftaran peserta didik baru (PPDB) banyak dikeluhkan masyarakat, terutama yang memiliki tempat tinggal jauh dari sekolah favorit.

JAKARTA, NusaBali

Dengan sistem ini siswa yang memiliki nilai tinggi tidak bisa mendapatkan sekolah favorit hanya karena letak rumah yang jauh dari sekolah. Begitu juga dengan siswa yang rumahnya jauh dari sarana pendidikan akan bingung menentukan sekolahnya. “Salah satu syarat mutlak untuk mengikuti jalur zonasi adalah peserta didik harus memiliki KK atau surat keterangan domisili yang berada dalam satu wilayah kota atau kabupaten yang sama dengan sekolah asal,” ujar pengamat pendidikan, Itje Chodijah.

Penerapan sistem ini mengharuskan calon siswa memilih sekolah yang memiliki jarak terdekat dengan rumah tinggalnya. Hal ini pastinya berpengaruh terhadap meningkatnya pemindahan domisili. Misalkan yang dulu tinggal di daerah jauh dari sekolah, mereka rela untuk pindah ke wilayah yang memang banyak menyediakan pilihan sekolah terbaik.

“Jalur zonasi tidak hanya bisa memberikan pemerataan di bidang pendidikan, tapi juga mampu menghemat biaya dan juga lebih mudah orang tua memantau lingkungan anak karena jarak antara sekolah dan anak yang tidak terlalu jauh,” papar Itje.

Adanya jalur zonasi juga bisa memberikan dampak lain seperti orangtua yang rela melakukan pindah domisili. Otomatis dengan begitu beberapa hunian yang dekat dengan wilayah sekolah akan dicari. “Aturan sistem zonasi yang kaku membuat para calon peserta didik yang berlokasi di daerah jauh beralih untuk pindah. Hal ini juga berpengaruh terhadap pencarian hunian baru yang dekat dengan sarana fasilitas, seperti sekolah favorit,” katanya dilansir okezone.com. Dengan diberlakukannya sistem zonasi, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan tren pencarian hunian melihat dari faktor sarana fasilitasnya bukan lagi melihat model hunian. *

Komentar