Ratusan Karateka Duel di Bali
Kejurnas Inkai HUT Kodam IX Udayana
DENPASAR, NusaBali
Hampir 500 karateka dari empat provinsi berlaga di Kejuaraan Nasional Inkai Terbuka HUT ke-62 Kodam IX Udayana. Mereka berasal dari NTB, NTT, Jatim dan tuan rumah Bali, dengan total peserta 490 karateka.
Waki ketua Inkai Bali Maryoto Subekti mengatakan, kejuaraan dimulai sejak Sabtu (28/6), di GOR Praja Raksaka Kepaon, Denpasar.
"Peserta dari NTB ada Inkai Lombok Barat, Inkai Lombok Timur, sementara wakil Jatim diwakili Raider Madiun dan Bali mengirimkan paling banyak (Pengcab Inkai Kabupaten/Kota) dan Raider 900 Bali," ucap Maryoto Subekti, di Denpasar, Minggu (30/6)
Waketum KONI Bali ini mengatakan, kejuaraan mempertandingkan 68 kelas dengan total memperebutkan 345 medali. Kerjuaraan terbagi dalam kelompok umur, yaitu Usia Dini, Pra Pemula, Pemula, Kadet, Junior dan Senior.
"Semua kategori dipertandingkan. Karena kita ingin memberikan wadah sebagai ajang evaluasi latihan dan tolak ukur prestasi di tingkat Bali Nusra plus satu wakil asal Jatim," papar Maryoto Subekti.
Hal itu, kata Maryono, untuk melihat evaluasi secara berjenjang, khususnya di perguruan Inkai Bali. Khusus bagi Bali, kata Maryono, ajang itu untuk pembinaan di masing masing kabupaten/kota.
Pada intinya, lanjut Maryono, pihaknya ingin mengetahui kekurangan dan kelemahan atlet. Selanjutnya, dibina secara berkesinambungan, sehingga melahirkan atlet-atlet yang handal di level nasional dan internasional.
Dia mencontohkan, NTT mampu melahirkan juara kategori kata di SEA Games 2018 lewat Jiki Zaresta. Sedangkan dari Bali sensai Dedi melahirkan Cokorda Istri Sanityasrani atau Coki di kategori kumite.
"Kami ingin menginspirasi bagi karateka pemula, untuk melahirkan sang juara sejatinya nantinya. Karena dari event berkelanjutaj Inkai ini juga melahirka juara di event internasional," papar Maryoto Subekti. *dek
Waki ketua Inkai Bali Maryoto Subekti mengatakan, kejuaraan dimulai sejak Sabtu (28/6), di GOR Praja Raksaka Kepaon, Denpasar.
"Peserta dari NTB ada Inkai Lombok Barat, Inkai Lombok Timur, sementara wakil Jatim diwakili Raider Madiun dan Bali mengirimkan paling banyak (Pengcab Inkai Kabupaten/Kota) dan Raider 900 Bali," ucap Maryoto Subekti, di Denpasar, Minggu (30/6)
Waketum KONI Bali ini mengatakan, kejuaraan mempertandingkan 68 kelas dengan total memperebutkan 345 medali. Kerjuaraan terbagi dalam kelompok umur, yaitu Usia Dini, Pra Pemula, Pemula, Kadet, Junior dan Senior.
"Semua kategori dipertandingkan. Karena kita ingin memberikan wadah sebagai ajang evaluasi latihan dan tolak ukur prestasi di tingkat Bali Nusra plus satu wakil asal Jatim," papar Maryoto Subekti.
Hal itu, kata Maryono, untuk melihat evaluasi secara berjenjang, khususnya di perguruan Inkai Bali. Khusus bagi Bali, kata Maryono, ajang itu untuk pembinaan di masing masing kabupaten/kota.
Pada intinya, lanjut Maryono, pihaknya ingin mengetahui kekurangan dan kelemahan atlet. Selanjutnya, dibina secara berkesinambungan, sehingga melahirkan atlet-atlet yang handal di level nasional dan internasional.
Dia mencontohkan, NTT mampu melahirkan juara kategori kata di SEA Games 2018 lewat Jiki Zaresta. Sedangkan dari Bali sensai Dedi melahirkan Cokorda Istri Sanityasrani atau Coki di kategori kumite.
"Kami ingin menginspirasi bagi karateka pemula, untuk melahirkan sang juara sejatinya nantinya. Karena dari event berkelanjutaj Inkai ini juga melahirka juara di event internasional," papar Maryoto Subekti. *dek
Komentar