nusabali

Tiga Terduga Pelaku Diperiksa

  • www.nusabali.com-tiga-terduga-pelaku-diperiksa

Keterangan ketiganya akan digali secara rinci sampai penyidik mengetahui siapa dalang dari aksi anarkis itu

Aksi Penyerangan di Sekolah Harapan Bunda


MANGUPURA, NusaBali
Tiga orang pelaku penyerangan terhadap pemilik, sekretaris, dan satpam Sekolah Harapan Bunda dimintai keterangan oleh polisi. Hal ini untuk mengungkap siapa dalang dalam keributan yang melibatkan massa tersebut.

Informasi dari sumber polisi, pada Jumat (28/6) kemarin mengatakan tiga orang yang dirahasiakan namanya itu sudah diperiksa namun statusnya masih saksi. Selain memeriksa tiga orang saksi polisi juga mengamankan rekaman kamera CCTV di sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Bakti Persada Nusantara itu.

Sumber tadi mengaku dalam mengungkap kasus penyerangan itu menjadi atensi. Di mana dalam peristiwa itu tak hanya menganggu ketentraman dan pengerusakan, tapi juga terjadi aksi pukul terhadap pemilik, sekretaris, dan satpam yayasan dari Sekolah Harapan Bunda. Tindakan ini dinilai sewenang-wenang sehingga ditangani dengan serius.

Ketiga orang saksi yang terlibat sebagai pelaku penyerangan dalam peristiwa itu awalnya tidak bersedia. Selain itu mereka mengelak mengaku tak terlibat dalam aksi main hakim sendiri yang menyebabkan pemilik dan sekretaris yayasan dirawat di RS Udayana, Jimbara.

"Awalnya mereka mengelak, tapi berdasarkan keterangan saksi korban dan rekan kamera CCTV ketiganya mau memberikan keterangan. Keterangan mereka akan digali secara rinci sampai penyidik mengetahui siapa dalang dari aksi anarkis itu," tutur sumber tadi.

Terkait respons dari polisi dalam mengungkap kasus ini diapresiasi oleh kuasa hukum korban, Yanuar Nahak. Yanuar mengatakan kliennya berharap agar otak dari pelaku penyerangan itu ditangkap dan diproses sesuai hukum berlaku. "Kami apresiasi dengan langkah cepat dari polisi. Saya yakin Kapolda mengedepankan komitmennya untuk melawan premanisme," tutur Yanuar.

Sementara itu Wakapolresta Denpasar, AKBP Benny Pramono dikonfirmasi, Jumat kemarin enggan berkomentar banyak. Dia hanya mengatakan polisi komitmen untuk memberikan kepastia hukum kepada masyarakat. "Nanti tunggu bapak Kapolresta ya. Ya, intinya berjalan sesuai prosedur. Kalau semuanya sudah diselidiki nati bapak Kapolresta memberikan keterangan," tutur AKBP Benny.

Untuk diketahui penyerangan yang terjadi, di Sekolah Harapan Bunda, Lingkungan Simpangan, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung terjadi, pada Selasa (25/6) malam pukul 21.00 Wita. Dalam penyerangan yang dilakukan oleh kurang lebih 150 orang ini tiga orang kena pukulan. Tiga orang yang dipukul massa adalah pemilik Yayasan, Jeanne Selvya Damorita, 51, Sekrtaris Yayasan Mario Alcrido L Bhalu, 26, dan seorang Satpam bernama Benjamin, 30.

Akibat penyerangan itu Jeanne mengalami benjol pada bagian kepala akibat dipukul pakai tangan. Benjamin terluka di bagian pinggang karena dipukuli dengan balok kayu. Selain itu, tangannya juga luka robek akibat terkena sabetan pecahan botol, hingga harus mendapat tiga jaritan. Keduanya dilarikan ke RS Unud, Jimbaran, Kuta Selatan.

Dugaan sementara, aksi penyerangan dan penganiayaan terhadap pengurus Yayasan Pendidikan Bakti Persada Nusantara ini dipicu masalah sewa menyewa lahan Sekolah Harapan Bunda. Yayasan ini menaungi Sekolah Harapan Bunda mulai level TK, SD, SMP, hingga SMK. *pol

Komentar