nusabali

PPDB Kota Denpasar Kembali Kacau

  • www.nusabali.com-ppdb-kota-denpasar-kembali-kacau

Ratusan orangtua siswa protes dan mendatangi Rumah Pintar Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar.

Pendaftaran Zona Kawasan Sempat Terblok Beberapa Menit


DENPASAR, NusaBali
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Denpasar kembali mengalami kekacauan. Kali ini, kekacauan terjadi saat pendaftaran zona kawasan yang dimulai, Jumat (28/6) pukul 17.00 Wita. Orangtua siswa protes dan mendatangi Rumah Pintar Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar di Jalan Kamboja, Denpasar, karena pendaftaran sempat diblok beberapa menit oleh sistem.

Puluhan orangtua siswa mempertanyakan kepada petugas permasalahan yang mereka alami saat pertama kali mendaftar pukul 17.00 Wita. Saat masuk ke sistem yang seharusnya bisa dibuka sesuai jam yang ditentukan, pendaftaran malah tidak bisa dibuka. Yang muncul hanya pemberitahuan bahwa siswa yang mendaftar telah melakukan pendaftaran pada PPDB online jalur zona lingkungan jarak terdekat tahap 1.

Padahal dari awal, informasi yang didapat seluruh siswa yang tidak diterima pada zona lingkungan terdekat bisa langsung mendaftar di zona kawasan dengan memakai token yang sama. Namun kenyataannya, saat melakukan pendaftaran sebagian besar siswa harus merefresh kembali hingga 3-6 kali baru bisa terbuka itupun sudah lewat beberapa menit.

Anehnya, yang diblok sebagian besar merupakan siswa yang pernah mendaftar zona terdekat. Sedangkan yang hanya mendaftar pada zona kawasan bisa mendaftar tanpa ada kendala. Dengan permasalahan tersebut, orangtua siswa menginginkan pendaftaran diulang seluruhnya. Jika tidak diresert ulang, maka PPDB harus diulang dengan menggunakan nilai hasil ujian nasional.

"Ya jelas sangat merugikan kita, soalnya pas pukul 17.00 Wita kita gak bisa masuk. Setelah diulang sampai 6 kali baru mau terbuka. Tadi baru bisa mendaftar pukul 17.08.59, sedangkan yang masuk sudah ratusan saya ke nomor 396, kan jauh sekali," ungkap salah satu orangtua siswa, I Made Budiarta, 44, asal Banjar Bekul, Kelurahan Panjer, Denpasar Selatan. Kata dia, yang bermasalah sebagian besar merupakan siswa yang sempat mendaftar pada zonasi terdekat dengan peringatan yang sama. Jika itu tidak ditindaklanjuti dipastikan tidak dapat sekolah.

"Kami ingin ada jawaban pasti dari kepala dinas. Ini harus diulang mulai nol, atau menggunakan NUN. Kami tidak terima sudah saat pengambilan token ribet, pendaftaran jalur terdekat juga kacau, sekarang lagi seperti ini," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan orangtua siswa lainnya, Putu Arta Adi putra, 43, yang tinggal di Jalan Subur, Monang-Maning. Dia mengaku mengalami hal yang sama, sehingga mendapatkan nomor besar saat mendaftar. Ditambah, jam pendaftarannya pukul 17.06.13 Wita malah tidak muncul, yang muncul lolos malah yang mendaftar pukul 17.06.23.

Hal itu menyebabkan anaknya nyaris tidak dapat sekolah negeri. Sehingga, para orangtua sepakat memberikan waktu bagi Disdikpora untuk mengulang pendaftaran dari nol atau menggunakan sistem pendaftaran memakai nilai ujian. "Tuntutan kita ada dua, diulang mulai dari nol (sistem diresert ulang, red) atau menggunakan nilai ujian PPDB-nya diulang," jelasnya.

Menanggapi hal itu, Kadisdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan, sempat memberikan kuota tambahan khusus yang mengalami gangguan pada sistem. Nantinya akan menggunakan sistem sekolah dua shift. Namun hal itu ditolak oleh orangtua siswa, dan menuntut untuk merespon dua hal yang diusulkan orangtua siswa.

Gunawan yang saat itu terus didesak oleh orangtua siswa akhirnya memutuskan untuk menerima usulan tersebut, dan mengaku akan mendiskusikan kepada pimpinannya. "Kami terima masukannya, kami akan sampaikan dulu kepada pimpinan dua permintaan orangtua siswa ini. Besok (hari ini, red) kita akan kembali memanggil orangtua siswa mengenai keputusan yang akan diambil melalui website," ungkap Gunawan.

Adu cepat pendaftaran via online di jalur kawasan PPDB SMP Kota Denpasar kemarin memang terjadi. Saat pendaftaran dibuka pukul 17.00 Wita, hanya dalam hitungan detik ratusan peserta sudah masuk sistem pendaftaran. Tercatat di SMPN 1 Denpasar rekor tercepat terpantau pada detik ke 26, lalu SMPN 2 tercepat pada detik ke 31, lalu SMPN 3 pada detik 29 dan rekor pendaftar pertama terlama tercatat di SMPN 13, yakni 1,05 menit. *mis

Komentar