nusabali

Penderita Hepatitis A di Pacitan 824 Orang

  • www.nusabali.com-penderita-hepatitis-a-di-pacitan-824-orang

Jumlah penderita hepatitis A dari berbagai wilayah di Kabupaten Pacitan Jawa Timur bertambah. Pada Kamis (27/6), jumlahnya bertambah menjadi 824 orang.

PACITAN,NusaBali
Pemerintah Kabupaten Pacitan sudah menetapkan status kejadian luar biasa ( KLB) atas kasus ini. “Dalam perkembangannya bertambah hingga mencapai sekitar 400 orang lebih yang terjangkit hepatitis A. Kemudian kami ajukan statusnya menjadi KLB sejak tanggal 24 Juni 2019 kemarin,” terang Bupati Pacitan Indartato.

Sebelumnya diketahui, sebanyak sekitar 500 orang lebih yang terjangkit. Kini, jumlahnya bertambah menjadi 800 orang lebih yang terjangkit virus Hepatitis-A.

“Pada tanggal 26 Juni kemarin kami terima laporan sebanyak 581 orang yang terjangkit Hepatitis A. Dan pada hari ini tanggal 27 Juni 2019 bertambah menjadi 824 orang,” terang Bupati Pacitan Indartato seperti dilansir kompas.

Mengenai perkembangan yang terus menerus terjadi setiap hari, Pemkab Pacitan menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).

Ratusan pasien yang diduga terjangkit virus hepatitis A ini berasal dari berbagai desa yang ada di Pacitan, yakni Desa Sudimoro, Sukorejo, Ngadirojo, Wonokarto, Tulakan, Babakan, Tegalombo, Arjosari, dan Desa Ketrowonojoyo.

Sedangkan yang terindikasi penderita hepatitis A terbanyak, berasal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sudimoro, Kecamatan Ngadirojo, dan Kecamatan Tulakan.

Dari ketiga kecamatan tersebut, penderita hepatitis tertinggi berada di Kecamatan Sudimoro, yakni mencapai 400 orang lebih.

“Di Kecamatan Sudimoro merupakan jumlah peserta terbanyak mencapai 481 orang lebih yang terkena hepatitis A,” ujar Indartato.

Menyikapi atas kasus ini, Pemkab Pacitan terus berupaya untuk melakukan berbagai penanganan dan pencegahan. Di antaranya, dengan meningkatkan sumber daya manusia di setiap puskesmas serta bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur, dalam hal ini dinas kesehatan.

“Yang jelas secara medis sudah ditangani. Secara sosial dan lingkungan, yang kekurangan air sudah kami drop. Sudah kami antisipasi agar tidak meluas dan kami sosialisasi agar selalu menjaga kebersihan,” terang Indartato.

Selain meningkatkan jumlah tenaga kesehatan, Pemkab Pacitan juga monitoring pengendalian sumber air maupun penderita yang berpotensi menular.

“Apabila ada penderita yang berpotensi menular, kami lakukan pendampingan dari medis untuk perawatan, agar tidak menyebar,” ujar Bupati Pacitan Indartato. *

Komentar