Bisnis Furnitur Bali Potensi di Pasar Domestik
Citra funiture atau meubeler sebagai produk mewah diakui menghambat pemasaran produk funiture di pasar domestik.
DENPASAR, NusaBali
Padahal sejatinya tidak demikian. Karena produk funiture, tidaklah melangit. Hal tersebut terungkap dari penjelasan kalangan pebisnis funiture lokal. “Karena potensi pasar lokal lumayan tinggi,” ujar I Wayan Sudiana, seorang perajin funiture dari Penatih, Denpasar, Rabu (26/6).
Sudiana atau Mr Dian, sapaan merujuk pemasaran produknya ke berbagai tempat di Bali. Terutama ke hotel-hotel, vila, maupun perumahan perseorangan. Tidak saja di kawasan Denpasar dan sekitarnya, juga hingga Buleleng, Nusa Penida, Klungkung.
"Tentu saja kami tidak mengabaikan pasar luar, yakni ekspor,” jelasnya. Yang terakhir ini, kata Sudiana, buyer yang datang membeli langsung. “Kemudian dikirim lewat ekspedisi" ujarnya.
Untuk pembeli dari mancanegara, jelasnya, suka dengan meja trembesi, meja suar, kursi raja,kursi mahkota dan lainnya. “Bahan baku seperti kayu lokal juga cukup bagus. Malah beberapa seperti suar lebih kuat dari kayu luar,” ungkap Sudiana. *k17
Padahal sejatinya tidak demikian. Karena produk funiture, tidaklah melangit. Hal tersebut terungkap dari penjelasan kalangan pebisnis funiture lokal. “Karena potensi pasar lokal lumayan tinggi,” ujar I Wayan Sudiana, seorang perajin funiture dari Penatih, Denpasar, Rabu (26/6).
Sudiana atau Mr Dian, sapaan merujuk pemasaran produknya ke berbagai tempat di Bali. Terutama ke hotel-hotel, vila, maupun perumahan perseorangan. Tidak saja di kawasan Denpasar dan sekitarnya, juga hingga Buleleng, Nusa Penida, Klungkung.
"Tentu saja kami tidak mengabaikan pasar luar, yakni ekspor,” jelasnya. Yang terakhir ini, kata Sudiana, buyer yang datang membeli langsung. “Kemudian dikirim lewat ekspedisi" ujarnya.
Untuk pembeli dari mancanegara, jelasnya, suka dengan meja trembesi, meja suar, kursi raja,kursi mahkota dan lainnya. “Bahan baku seperti kayu lokal juga cukup bagus. Malah beberapa seperti suar lebih kuat dari kayu luar,” ungkap Sudiana. *k17
Komentar