nusabali

Senapatya Kiskendha, Tampilkan Sisi Baik Subali

  • www.nusabali.com-senapatya-kiskendha-tampilkan-sisi-baik-subali

Pesta Kesenian Bali (PKB) tidak saja menampilkan kesenian-kesenian tradisi yang dimiliki Pulau Dewata, melainkan juga memberikan kesempatan bagi partisipan luar negeri dan luar daerah untuk tampil di hadapan pengunjung PKB.

DENPASAR, NusaBali

Seperti penampilan duta kesenian dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang tampil di kalangan Madya Mandala, Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu (26/6) sore, yang membawakan cerita Senapatya Kiskendha.

Pertunjukan ini mengangkat kisah pertempuran antara Resi Subali dengan dua raja raksasa berkepala kerbau dan sapi, yaitu Mahesasura dan Lembusura Raja Goa Kiskendha. Resi Subali yang merupakan utusan para dewa berwujud kera yang sakti mandraguna, memiliki tujuan untuk mengambil Dewi Tara, yang diculik oleh kedua raja raksasa karena nafsu dan angkaramurka. Sang Resi Subali, berperang melawan nafsu angkara murka, mempertaruhkan jiwa untuk menumpasnya.

“Cerita ini sebenarnya menarik sekali. Karena karakternya itu ada siluman kerbau. Subali sendiri, secara cerita dari berbagai versi, karakternya antagonis. Tapi saya di sini mengambil sisi protagonisnya. Sisi kesatriannya, sehingga bisa menumpas angkara murka,” tutur Bima Arya Putra, sang penata tari.

Beberapa gamelan Jawa terasa khas di telinga pendengar. Gamelan Jawa berlaras pelog yang dibawa seperti bonang, kendang, gong, kempul, kenong, dan beberapa gamelan. Gamelannya semakin khas karena berisi satu orang sinden cantik. Bagi Bima Arya pribadi, ini adalah kali pertamanya dia ikut berpartisipasi dalam ajang PKB. “Sebenarnya kalau Dinas Kabupaten Bantul sering mengirim wakil untuk tampil di PKB ini. Tapi saya baru pertama kali,” jelas Bima yang berperan sebagai Subali ini.

Untuk tampil di PKB, pihaknya mengaku sudah melakukan latihan selama satu bulan. meski dengan berbagai kendala, mengingat masing-masing seniman yang tampil ini sibuk dan bukan berasal dari satu sanggar atau kelompok seni yang sama, Bima optimis bisa tampil maksimal. “Sempat kendala kostum, juga kendala waktu latihan karena masing-masing seniman memiliki kesibukan masing-masing,” kata mahasiswa ISI Yogyakarta ini.

Penampilan wakil Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul ini memang menarik perhatian. Selain kostumnya yang memang unik, nuansa Jawanya kental terasa. Masyarakat yang berkunjung ke PKB pun menyempatkan diri untuk menonton. Ada yang lesehan, ada juga yang berdiri berkerumun saking antusiasnya.*ind

Komentar