Sukses Inacraft Diharap Menular di PKB
Perajin handicraft Bali berharap bisa meraup untung di ajang Pesta Kesenian Bali ke-41 di Taman Budaya Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Hal tersebut menyusul sukses perajin Bali pada ajang expo industri kerajinan nasional, yakni event Inacraft di Jakarta International Convention Center (JICC) 24-28 April lalu. Saat itu, nilai transaksi perajin Bali mencapai Rp 2,5 miliar, atau meningkat 15 persen dari ajang serupa tahun sebelumnya.
“Kondisi yang positif kami harap bisa menular di ajang PKB, sehingga produk industri kerajinan menggeliat, karena kerajinan laku,” ujar Sekretaris Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Bali I Dewa Gede Wirayuda.
Dia pun berharap masyarakat khususnya konsumen menghargai produk industri kerajinan buah karya perajin, dengan membeli atau mengoleksinya, terutama di ajang PKB. Karena hal itu akan menjadi angin segar membantu handicraft Bali bisa ‘eksis’ setelah sebelumnya mengalami kelesuan, karena permintaan (ekspor) yang menurun. Apalagi, produk perajin Bali tidak kalah, malah unggul dari produk dari kerajinan luar.
Selain itu, Pergub tentang pengurangan sampah plastik, juga berdampak pada kreativitas produk kerajinan. “Mulai banyak produk-produk handicraft berbahan non plastik,” ujarnya. Di antaranya straw, sendok dan lainnya yang berbahan dari alam atau bukan plastik.
Sebelumnya, pada ajang Inacraft di Jakarta, tidak kurang dari 40 perajin dari provinsi dan seluruh kabupaten/kota di Bali ikut pameran di event tersebut.”Itu merupakan ajang pameran kerajinan terbesar,” ujar Dewa Wirayuda. *k17
“Kondisi yang positif kami harap bisa menular di ajang PKB, sehingga produk industri kerajinan menggeliat, karena kerajinan laku,” ujar Sekretaris Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Bali I Dewa Gede Wirayuda.
Dia pun berharap masyarakat khususnya konsumen menghargai produk industri kerajinan buah karya perajin, dengan membeli atau mengoleksinya, terutama di ajang PKB. Karena hal itu akan menjadi angin segar membantu handicraft Bali bisa ‘eksis’ setelah sebelumnya mengalami kelesuan, karena permintaan (ekspor) yang menurun. Apalagi, produk perajin Bali tidak kalah, malah unggul dari produk dari kerajinan luar.
Selain itu, Pergub tentang pengurangan sampah plastik, juga berdampak pada kreativitas produk kerajinan. “Mulai banyak produk-produk handicraft berbahan non plastik,” ujarnya. Di antaranya straw, sendok dan lainnya yang berbahan dari alam atau bukan plastik.
Sebelumnya, pada ajang Inacraft di Jakarta, tidak kurang dari 40 perajin dari provinsi dan seluruh kabupaten/kota di Bali ikut pameran di event tersebut.”Itu merupakan ajang pameran kerajinan terbesar,” ujar Dewa Wirayuda. *k17
Komentar