nusabali

Perumda Pasar Berencana Relokasi Pedagang

  • www.nusabali.com-perumda-pasar-berencana-relokasi-pedagang

Perumda Pasar Mangu Giri Sedana berencana merelokasi pedagang Pasar Kertha Sari ke Pasar Beringkit. Sementara pihak desa adat berharap diberi lahan di areal pasar.

Rencana Pasar Kertha Sari Bakal Dijadikan Sekolah  


MANGUPURA, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana menyiapkan skenario memindahkan pedagang di Pasar Kertha Sari alias Pasar Latu di Desa Adat Gerih, Kecamatan Abiansemal, ke sejumlah pasar yang dikelola perusahaan plat merah tersebut, bila pembangunan SMPN 5 Abiansemal jadi dilakukan. Skenario ini akan disosialisasikan kepada para pedagang, sebab mereka mengkhawatirkan nasib mereka saat pasar beralih fungsi menjadi sekolah.

“Kami sudah menyiapkan skenario memindahkan para pedagang di sana (Pasar Kertha Sari) ke pasar di bawah Perumda Pasar Mangu Giri Sedana. Sekarang kepastian pembangunan sekolah ada di Disdikpora,” kata Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukantra, Senin (24/6).

Sukantra memberi contoh, pasar yang memungkinkan menampung para pedagang dari Pasar Kertha Sari adalah Pasar Beringkit. “Kami pilih yang terdekat dari sana (Pasar Kertha), seperti Pasat Beringkit, masih bisa kok Pasar Beringkit menampung para pedagang,” tegasnya.

Walau begitu, pihaknya memastikan akan menyosialisasikan skenario pemindahan ini kepada para pedagang. “Tentu terlebih dahulu kami akan sosialisasikan kepada pedagang. Kami berharap pedagang bisa memahami, karena ini demi kepentingan yang jauh lebih besar, kepentingan dunia pendidikan,” tandas Sukantra.

“Namun, sekali lagi keputusan pembangunan sekolah ranahnya Disdikpora. Kami (Perumda Pasar Mangu Giri Sedana) hanya pengelola Pasar Kertha Sari,” imbuh Sukantra sembari mengungkapkan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait.

Sementara, Bendesa Adat Gerih Wayan Rencana, menegaskan jika desa adat dan pedagang sangat mendukung program pemerintah. Apalagi soal sekolah, pihaknya sangat mendukung. Namun yang menjadi masalah adalah lokasi pembangunan sekolah yang notabene tempat sebagian warga Adat Gerih berdagang. “Kami hanya memohon sedikit lahan di dekat jalan saja. Sisanya untuk sekolah. Setelah itu ditembok tinggi agar tidak mengganggu,” ujarnya.

Di samping itu, pihak desa ada juga memiliki usulan agar ditukar dengan tanah adat. Tetapi belum ada jawaban pasti sampai sekarang. Nah, mengenai rencana Perumda Pasar Mangu Giri Sedana yang bakal merelokasi pedagang ke pasar terdekat, menurut Wayan Rencana bukan solusi yang tepat. “Pertimbangan pedagang adalah masalah jarak, pelanggan, dan yang lain. Makanya tidak bisa ujug-ujug pindah ke tempat baru yang belum kita kenal,” katanya.

Wayan Rencana menambahkan, pedagang sebetulnya ingin diajak duduk bersama oleh pemerintah agar semuanya jelas. “Kami dari desa adat dan pedagang berharap diajak berunding untuk mengetahui secara jelas soal rencana ini serta solusinya bagi pedagang,” tandasnya. *asa

Komentar