nusabali

BNPB Mitigasi Bencana Lewat Dongeng

  • www.nusabali.com-bnpb-mitigasi-bencana-lewat-dongeng

BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bersama BPBD Karangasem, Dinas Pemadam Kebakaran, dan relawan menggelar mitigasi bencana yang bertujuan meminimalkan terjadi risiko bencana di SDN 1 Selat, Sabtu (22/6)

AMLAPURA, NusaBali

Materi disampaikan dengan cara mendongeng dibawakan oleh Kak Ozan . Tujuannya mengikis trauma healing (pemulihan trauma) terhadap anak-anak. Di samping anak-anak sebagai agen kuat menyebar pengetahuan kebencanaan.

Mitigasi bencana di SDN 1 Selat dibuka oleh Kepala Bidang Data, Informasi dan Humas BNPB Rita Rosita. Dikatakan, dongeng dijadikan pendekatan mengedukasi anak-anak tentang kebencanaan. Mereka diyakini bisa menceritakan pengalamannya menyangkut cara memahami bencana kepada teman-teman dan keluarganya. BNPB memiliki 15 pendongeng dan 40 volunteer. Salah satu pendongeng yang diajak yakni Kak Ozan. Acara ini dihadiri 190 siswa SDN 1 Selat.

Rita Rosita menambahkan, media dongeng selama ini sangat efektif menyedot perhatian anak-anak SD. Selain menyenangkan, menghibur, dan materi edukasi bisa lebih diterima. “Mengedukasi anak-anak lewat dongeng sangat efektif, apalagi yang ditampilkan karakter binatang. Binatang dalam bentuk boneka, dikomunikasikan menyangkut cara penyelamatan dan pertolongan saat terjadi bencana gempa bumi atau erupsi Gunung Agung,” jelas Rita Rosita.

Pendongeng Kak Ozan tampil di hadapan seratusan siswa SDN 1 Selat, membawa boneka berbentuk singa, orangutan, kura-kura, kera, dan sebagainya. Kak Ozan menceritakan jenis-jenis bencana seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, tsunami, dan lainnya. Karakter binatang yang berbentuk boneka didialogkan.

Jika terjadi gempa bumi, di saat tengah mengikuti pembelajaran di sekolah, ada beberapa cara penyelamatan. Bisa sembunyi di bawah meja agar tidak kena reruntuhan bangunan atau keluar gedung dengan cara melindungi kepala gunakan tas sekolah. Tujuannya agar kepala terlindungi dari reruntuhan genteng.

Juga diceritakan saat erupsi Gunung Agung, diingatkan yang tinggal di KRB III agar segera meninggalkan kampungnya. Tetapi dalam dialog binatang itu, diceritakan ada pertentangan, ada yang bersedia mengungsi ada sebagian yang menolak, sehingga dialog itu jadi lucu bagi anak-anak. Selanjutnya ada yang menengahi, mesti mengungsi demi keselamatan bersama.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa,  mengatakan selain dengan dongeng, juga efektif mengedukasi siswa melalui lagu dan gerakan. “Dongeng adalah media edukasi bencana terhadap anak-anak sejak dini. Juga melakukan edukasi melalui pemutaran film, di sana telah terlihat terjadinya bencana dan tata acara penyelamatannya. Tujuan akhir agar setip orang memiliki pengetahuan yang baik tentang bencana dan bersedia membagikan pengetahuannya,” jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa. *k16

Komentar