nusabali

8 Truk Damkar Padamkan Api

  • www.nusabali.com-8-truk-damkar-padamkan-api

Pemadaman api di TPA memerlukan kecermatan, dalam arti penyiraman air harus secara perlahan dan bertahap.

Pemadaman Api di TPA Temesi Digenjot


GIANYAR, NusaBali
Jajaran Pemkab Gianyar terus menggenjot pemadaman api yang membakar tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Gianyar. Pemadaman pada Minggu (23/6) sejak pagi hingga malam, melibatkan delapan armada truk tangki air.

Delapan truk itu terdiri dari tiga unit truk dari Damkar Gianyar, dua unit Damkar Badung, dua unit Damkar Kota Denpasar, dan satu unit Damkar Klungkung. Proses pemadaman dipimpin langsung Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya, dikoordinasikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, Kasatpol PP dan Damkar Gianyar I Made Watha, unsur Dinas Kesehatan Gianyar, unsur Pemerintahan Desa Lebih dan Temesi, dan jajaran DLH Gianyar.

Puluhan petugas pemadaman berjibaku memadamkan api. Proses pemadaman api kebakaran yang terjadi masif itu tak menemui kendala. Petugas Damkar dengan mudah mendapatkan air yang didapat dari irigasi subak sekitar. Hanya saja, semua armada tak berani masuk ke medan tumpukan sampah. Penyemprotan air hanya melalui jalur TPA. ‘’Kami tak ingin armada truk Damkar ini terjebak di tumpukan sampah,’’ ujar salah seorang petugas pemadam.

Kepala DLH Gianyar I Wayan Kujus Pawitra menjelaskan, pemadaman api ini hanya solusi jangka pendek dari sejumlah persoalan sampah di TPA. Untuk solusi jangka panjang, Pemkab Gianyar tahun 2020 akan membangun TPA berteknologi modern. ‘’Kini kami sedang konsultasi dengan pihak  ITB (Institut Teknologi Bandung) untuk perencanaan desain pembangunan TPA modern berteknologi terbarukan ini,’’ ujarnya. Meski demikian, tambah dia, pengolahan sampah secara baik dan benar, terutama pemilahan di tingkat rumah tangga, tentu amat penting untuk menunjang TPA ini.

Sembulan api secara masif ini masih terjadi pada lahan sekitar 1 hektare lebih. Jelas Kujus Pawitra, proses pemadaman api kebakaran di TPA sangat berbeda dengan kebakaran di tempat lain. Pemadaman api di TPA memerlukan kecermatan, dalam arti penyiraman air harus secara perlahan dan bertahap. Jika diguyur terus-menerus dengan air, maka khawatir muncul licit yang membahayakan lingkungan dan petugas. Selain itu, biopori tumpukan sampah tersumbat hingga tekanan gas metana bisa meningkat hingga rentan memicu ledalan baru. ‘’Kalau urusannya hanya sekadar memadamkan api, itu mudah. Tapi kami harus waspadai dampaknya terhadap lingkungan,’’ jelas  pejabat asal Banjar Kesian, Desa Lebih, Gianyar ini.

Sekda Wisnu Wijaya mengingatkan pemadaman api di TPA agar diintesifkan. Karena asap akibat kebakaran sampah ini telah menimbulkan gangguan pernafasan warga di Desa Lebih, selatan TPA dan Desa Temesi di utara TPA. ‘’Pemadaman ini boleh berhenti jika api benar-benar habis,’’ jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran masif yang dipicu gas metana dan panas kemarau, di TPA Temesi, sudah berlangsung sepekan. Namun hingga Jumat (21/6), proses pemadaman oleh petugas Damkar masih berlangsung.  Guna menuntaskan api itu, Pemkab Gianyar melalui DLH Gianyar minta bantuan Unit Damkar Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar untuk memback up proses pemadaman api dari Unit Damkar Gianyar. *lsa

Komentar