nusabali

Kuliner Lokal Dongkrak Citra Pariwisata Bali

  • www.nusabali.com-kuliner-lokal-dongkrak-citra-pariwisata-bali

Di tengah melemahnya kunjungan wisman, Bali tetap masih punya peluang meningkatkan citra pariwisatanya.

DENPASAR, NusaBali
Salah satunya lewat kuliner tradisional dan menu lokal lainnya. Keotentikan kuliner tradisional maupun menu nasional, memang menjadi salah satu daya tarik pariwisata Bali.

Contohnya nasi goreng. Menu yang sesungguhnya merupakan hal lumrah bagi orang Indonesia, maupun di Bali, disukai wisatawan Eropa. “Bagi kita mungkin biasa, namun  bagi mereka (wisman) tentu pengalaman menarik dalam hal cita rasa atau wisata kuliner,” ujar Jero Budiasih,  seorang pramuwisata, Kamis (20/6).

Dia menuturkan pengalamannya memandu wisman selama ini, khususnya wisman Eropa yakni Inggris. Menurut Jero Budiasih, sebagian besar wisman  yang dia pandu suka menikmati menu atau kuliner lokal. Nasi goreng tersebut salah satunya, yang merupakan yang terfavorit. “Jadi selain pemandangan seperti Jatiluwih, Bedugul dan lainnya, kuliner lokal juga menjadi komponen promosi pariwisata,” ujar wanita yang juga salah seorang pengurus di DPD HPI Bali.

Ditambahkan Jero Budiasih, wisman Eropa, khususnya Inggris, merupakan segmen wisman yang lumayan meningkat keramaiannya ke Bali, sejak sebulan lalu. Banyak di antaranya datang dalam group. Selain pemandangan alam,budaya, kuliner lokal dan nusantara, produk wisata Bali yang disukai wisman Inggris.

Dihubungi terpisah Ketua Indonesian Chef Association (ICA)  BPD Bali  I Gede Putu Eka  Hendra Mahena, mengiyakan kuliner, khususnya  kuliner lokal merupakan salah satu daya pikat  pariwisata. Spesifik di Bali, ayam atau siyap betutu dan timbungan, dua dari beberapa jenis kuliner lokal yang digandrungi wisman. Tidak hanya rasa atau taste-nya khas dengan bumbu yang kuat, keunikan dalam proses pembuatan dan pengolahannya, menjadi daya pikat wisata. “Misalnya timbungan bambu, bagaimana methode pembuatan dan proses memasaknya dengan bambu,” jelas Hendra, sapaan Ketua ICA Bali ini.

Karena itu, kata Hendra, ICA maupun pihak terkait kerap menggelar event yang bertalian dengan kuliner tradisional. Itu, kata Hendra merupakan promosi langsung dan tidak langsung terhadap pariwisata. Karena food, merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari industri pariwisata. *k17

Komentar