nusabali

Balai Gede Pedagang Lawar Hangus Terbakar

  • www.nusabali.com-balai-gede-pedagang-lawar-hangus-terbakar

Apes menimpa I Made Darmawan, 60, warga Banjar Baturiti Kelod, Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan.

TABANAN, NusaBali
Balai gede miliknya ludes terbakar pada Senin (17/6) malam. Kebakaran dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah itu dipicu karena dupa yang tak dimatikan usai sembahyang.  Informasi yang dihimpun, kebakaran yang sempat membuat geger hingga warga sempat nepak kulkul bulus itu terjadi sekitar pukul 22.30 Wita. Sebelum kebakaran terjadi sekitar pukul 18.00 Wita, Ni Made Kasih Ambi, istri korban mabanten lengkap menggunakan dupa di bale gede di pelangkiran sehubungan Hari Raya Purnama. Banten dan dupa usai sembahyang dibiarkan begitu saja dan ditinggal tidur di kamar yang posisinya di selatan balai gede.

Sekitar pukul 22.30 Wita, korban yang sedang tidur mendengar suara krepet-krepet. Korban Made Darmawan pun keluar kamar dan terkejut melihat api sudah besar, membakar sebagian balai gede yang ukuranya sekitar 6 meter x 4 meter itu. Dia pun berteriak meminta tolong kepada warga.

Selang beberapa menit warga datang ke lokasi kejadian membantu memadamkan api menggunakan air sumur bor dan PAM. Namun api malah makin membesar. Kemudian beberapa menit lagi datang 3 unit mobil pemadam kebakaran. Api baru bisa dipadamkan sekitar 30 menit.

Salah seorang warga, Agus ,yang berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa kebakaran tersebut sampai membuat warga nepak kulkul bulus. Bahkan sebelum pemadam kebakaran datang, atap dari bangunan tersebut sudah ludes. Api makin besar karena ada ban mobil bekas di balai gede tersebut. “Sebelum pemadam kebakaran datang warga memadamkan api dengan alat seadanya,” ucapnya.

Beruntung api yang sudah besar tersebut tak sampai merembet ke bangunan lain seperti merajan, tempat yang ada di sekitaran bangunan. “Setelah 3 mobil pemadam kebakaran datang, baru api bisa dipadamkan. Korban ini dagang makanan lawar dan be genyol,” beber Agus.

Kapolsek Kerambitan Kompol I Wayan Suana ketika dikonfirmasi menjelaskan,  kejadian tersebut diakibatkan oleh dupa yang lupa dimatikan seusai sembahyang. Meski terjadi kerugian hingga ratusan juta rupiah, tidak sampai menyebabkan korban jiwa. “Hasil olah TKP,  kebakaran dipicu karena dupa yang tidak dimatikan usai sembahyang,” kata Kompol Suana. *des

Komentar