nusabali

FBW IHDN Denpasar Diskusikan Hoaks dalam Perspektif Filsafat

  • www.nusabali.com-fbw-ihdn-denpasar-diskusikan-hoaks-dalam-perspektif-filsafat

Hoaks atau berita bohong saat ini menjadi tantangan besar di era digital.

DENPASAR, NusaBali

Tidak hanya masuk mempengaruhi kehidupan pribadi seseorang, namun juga sampai mempengaruhi kehidupan bernegara. Fenomena inilah yang coba diangkat oleh Fakultas Brahma Widya (FBW) IHDN Denpasar melalui seminar nasional bertema ‘Hoaks dalam Perspektif Filsafat’ di Auditorium kampus setempat, Selasa (18/6).

“Program ini merupakan program akademik. Temanya kami sepakat mengangkat hoaks atas kepedulian dan kepekaan sosial kita terhadap perkembangan zaman sekarang. Hoaks ini menjadi isu internasional, dan sedang meresahkan masyarakat baik dalam tatanan kehidupan individu maupun kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Dekan Fakultas Brahma Widya IHDN Denpasar, Dr Drs I Made Girinata MAg, didampingi ketua panitia seminar, Dr I Ketut Wisarja SAg MHum.

Girinata menambahkan, perguruan tinggi Hindu ini ingin berkontribusi pada negara terhadap pencerahan kepada masyarakat utamanya generasi muda. Hoaks yang berkembang saat ini menyebabkan carut marut dan terganggunya tatanan kepemerintahan, bahkan menyeret banyak pejabat karena hoaks. “Kami punya keyakinan bersama-sama bahwa penyebab terjadinya hoaks adalah karena kita tidak serius menjalankan falsafah kehidupan beragama. Kita sebenarnya di tiap-tiap agama, pasti punya etika berbicara, berpikir, dan berbuat yang baik. Contohnya ajaran Tri Kaya Parisudha dalam agama Hindu,” jelasnya.

Ketua panitia seminar, Dr I Ketut Wisarja SAg MHum menambahkan, tema yang dipilih yakni hoaks dalam perspektif filsafat dirasa sangat penting, agar generasi ke depan bisa berpikir kritis dan terbiasa tidak menerima informasi begitu saja. Filsafat sendiri berhubungan dengan cara berpikir kritis. Namun, bukan berarti orang yang berpikir kritis itu hanya orang filsafat.

“Bagi orang-orang filsafat, sesungguhnya berpikir kritis itu menjadi diri. Kritis itu artinya tidak menerima begitu saja. Informasi yang masuk harus dipilah, sesuai fakta atau tidak. Hoaks ini sudah jelas tidak mempan bagi orang-orang filsafat. Tapi tidak semua orang filsafat, namun semua orang bisa berpikir kritis. Karena itu, lewat seminar ini setidaknya memberi pencerahan kepada semua generasi muda,” katanya.

Adapun seminar nasional ‘Hoaks dalam Perspektif FIlsafat’ menghadirkan tiga narasumber yakni dosen dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Drs M Mukhtasar Syamsuddin MHum PhD of Arts, dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya, Dr Listiyono Santoso SS MHum, dan Dosen dari Fakultas Brahma Widya IHDN Denpasar, Dr Ni Kadek Surpi SPt MFilH. Peserta berjumlah 200 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, pegawai, dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi agama Hindu se-Indonesia.

Selain menggelar seminar nasional, dalam kesempatan tersebut juga sekaligus mengadakan kerjasama (MoU) antara IHDN Denpasar dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Mou tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama (PKS) di bidang program studi filsafat. *ind

Komentar