nusabali

Program Keaksaraan Sasar 1.500 Warga Belajar

  • www.nusabali.com-program-keaksaraan-sasar-1500-warga-belajar

Program keaksaraan tahun 2019 di Karangasem menyasar 1.500 warga belajar yang ada di empat kecamatan. Mereka akan terbagi untuk kelompok usia 15-24 tahun, 25-44 tahun, dan 45-59 tahun.

AMLAPURA, NusaBali

Di Kecamatan Bebandem menyasar delapan desa, Kecamatan Abang hanya empat desa, selebihnya masing-masing satu desa di Kecamatan Selat, dan Kecamatan Rendang.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, mengungkapkan program keaksaraan di Kecamatan Bebandem di delapan desa yakni Bebandem, Budakeling, Sibetan, Macang, Bungaya, Bungaya Kangin, Bhuana Giri, dan Jungutan. Peserta warga belajar yang berasal dari Kecamatan Bebandem, Kecamatan Selat, dan Kecamatan Rendang sebanyak 956 warga belajar. “Jumlah 1.500 warga belajar belum terpenuhi,” ungkap Gusti Ngurah Kartika, Selasa (18/6).

Menutupi kekurangan itulah dicarikan dari empat desa di wilayah Kecamatan Abang yakni Desa Ababi sebanyak 261 warga belajar. Jumlah itu berasal dari Banjar Ababi, Banjar Abian Jero, Banjar Besang, Banjar Bias, Banjar Gunaksa, Banjar Kuhum, Banjar Pikat, Banjar Sadimara, Banjar Tanah Lengis, Banjar Tukad Bungbung, Banjar Tumpek, dan Banjar Umanyar.

Sedangkan dari Desa Abang merekrut 55 warga belajar berasal dari Banjar Abang Jeroan, Banjar Abang Kelod, Banjar Abang Kaler, Banjar Tanah Aji, Banjar Kihkian, dan Banjar Waliang. Selebihnya dari Desa Tista berasal dari 6 banjar sebanyak 44 warga belajar dan dari Desa Tribuana berasal dari 5 banjar sebanyak 184 warga belajar sehingga total dari Kecamatan Abang 544 warga belajar. Dikatakan, tahun lalu warga belajar dari Desa Sebudi dan Desa Besakih namun ada di kawasan rawan bencana (KRB) III maka pelaksanaannya tertunda. Tahun ini ikut belajar

Tutor akan direkrut dari wilayah banjar tersebut. Tiap tutor membina 10-15 warga belajar. Perekrutan tutor setelah seluruh warga belajar tuntas terdata. “Tahapannya setelah merekrut calon tutor, mereka diberikan pelatihan sebelum bertugas,” tambahnya.

Disebutkan, tamatan program keaksaraan dapat SUKMA (Surat Keterangan Melek Aksara) diakui masuk kejar paket A di kelas IV, bagi yang berniat melanjutkan. Terpisah, Perbekel Desa Bebandem I Gede Partadana mengatakan, telah mendaftarkan warganya yang buta huruf berasal dari dua banjar yakni Banjar Tengah dan Tiyingseka. “Kami daftarkan 50 warga,” katanya. *k16

Komentar