nusabali

Pertamakali Digelar di Desa Pecatu, Metatah Massal Diikuti 104 Krama

  • www.nusabali.com-pertamakali-digelar-di-desa-pecatu-metatah-massal-diikuti-104-krama

Sebanyak 104 krama mengikuti metatah masal yang digelar di wantilan Murdha Ulangalun, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung pada Soma Pon Gumbreg, Senin (17/6) pagi.

MANGUPURA, NusaBali

Kegiatan yang baru pertamakali digelar ini mendapat antusiasme dari masyarakat. Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta ditemui di sela-sela prosesi upacara mengungkapkan kegiatan metatah massal tersebut baru pertama kali digelar di Desa Pecatu, dan mendapat sambutan yang luar biasa. Padahal semula dikhawatiri pesertanya tidak terlalu banyak, ternyata jumlahnya mencapai 104 krama. Bahkan diakuinya, masih banyak krama yang belum bisa terakomodir. “Kami menyampaikan permohonan maaf, kepada krama yang belum bisa terakomodir pada kegiatan metatah massal tahun 2019 ini,” ujar Sumerta didampingi sejumlah panitia.

Dari keseluruhan peserta yang terdaftar, ada dua krama yang mengundurkan diri karena terkendala waktu. “Karena baru pertamakali, ini bisa dijadikan pelajaran ke depannya. Sementara untuk yang belum bisa terakomodir, kami sepenuhnya menyampaikan permohonan maaf,” tandas Sumerta.

Kegiatan metatah massal itu juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa yang mewakili Bupati. Hadir pula Panglingsir Puri Ageng Mengwi Anak Agung Gde Agung dan sejumlah undangan. Ditemui usai kegiatan, Adi Arnawa menyampaikan apresiasi kepada Desa Adat Pecatu atas penyelenggaraan kegiatan ngaben serta metatah massal tersebut. Pemkab Badung sangat mendukung kegiatan seperti ini, dan sudah menyerahkan bantuan dana hibah sebesar Rp 1,9 miliar untuk mendukung pelaksanaan upacara tersebut. “Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa rasa kebersamaan itu harus dijaga. Selain itu, taksu yang dimiliki selama ini harus tetap dilestarikan untuk menjaga eksistensi budaya Bali itu sendiri,” ujarnya. *dar

Komentar