nusabali

Mendikbud Apresiasi Tari Panyembrama Massal

  • www.nusabali.com-mendikbud-apresiasi-tari-panyembrama-massal

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, mengapresiasi pementasan tari Panyembrama massal di Taman Budaya Candra Buana, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Minggu (16/6).

AMLAPURA, NusaBali

Tari Panyembrama ini melibatkan 379 siswi SMPN 2 Amlapura. Tarian penyambutan ini dipentaskan saat pembukaan pameran HUT ke-379 Kota Amlapura, disinkrunkan Festival Pusaka Nusantara dan Rakernas ke-7 JKPI (Jaringan Kota Pusaka Indonesia).

Tari Panyembrama yang merupakan tarian selamat datang diciptakan oleh seniman I Wayan Berata pada tahun 1971. Ditampilkan bukan saja membawakan pakem tarian yang utuh juga membentuk formasi 379, pertanda tengah merayakan HUT ke-379 Kota Amlapura. Mendikbud Muhadjir Effendy mengagumi tarian itu. Dalam sambutannya mengatakan, bukan kita saja yang bangga atas keragaman budaya di Indonesia termasuk Karangasem, dunia juga ikut bangga. “Indonesia adalah adidaya bidang budaya, super power bidang budaya. Terlebih lagi pak Presiden RI telah mengesahkan lahirnya UU No 05 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,” jelasnya.

Usai menyampaikan sambutan dan membuka Pameran HUT ke-379 Kota Amlapura disinkrunkan Festival Pusaka Nusantara dan Rakernas ke-7 JKPI, Mendikbud Muhadjir Effendy langsung menyalami penari-penari cilik yang berjejer menunggu di bawah panggung kehormatan satu persatu. “Selamat ya, yang cantik-cantik ini, rajin-rajin belajar ya,” pesan Mendikbud Muhadjir Effendy. Apresiasi juga disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Ketua DPRD I Nengah Sumardi, Sekda I Gede Adnya Muliadi, dan undangan lainnya.

Wakil Gubernur Cok Ace menambahkan, Karangasem yang kaya dengan budaya hendaknya dilestarikan, salah satunya melalui kegiatan HUT Kota Amlapura, PKB, dan kegiatan seni lainnya. Sehingga pembinaan berkesinambungan. “Kami mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Karangasem yang telah masuk anggota JKPI dan OWHC (Organization of World Heritage Cities),” katanya. Sebanyak 379 penari dari siswi SMPN 2 Amlapura itu sebenarnya menjalani pelatihan dan gladi selama 3 kali, di bawah pembina dari guru seni dan budaya SMPN 2 Amlapura Ni Nyoman Wirati dibantu pembina tari dari Dinas Pariwisata Karangasem Ni Made Suradnyani.

Ratusan siswi sebelum pentas mengawali berhias mulai pukul 04.00 Wita di Puri Gede Karangasem melibatkan 50 salon kecantikan. Targetnya tuntas berias pukul 10.00 Wita dan pentas pukul 10.30 Wita. Usai berias seluruh penari langsung menuju lapangan. Sebab lokasi Puri Gede Karangasem dengan Taman Budaya Candra Budaya berdampingan. “Anak-anak telah terbiasa menari, hanya menyetel kekompakan saja di lapangan,” jelas Ni Nyoman Wirati.

Ni Made Sura mengatakan, walau lapangan tempat menari kondisi kurang rata, anak-anak mesti sedikit hati-hati menari. “Makanya perlu gladi, 3 kali,” kata Ni Made Sura. Siswi kelas VII/9 Ida Ayu Sri Purnami Maharani dan siswi kelas VIII/8 Ni Putu Arlita Yerika Putri mengaku tidak ada kendala selama menari. “Kebetulan saya dapat posisi di lapangan yang datar, tidak ada kendala selama menari,” kata Ida Ayu Sri Purnami Maharani. *k16

Komentar