Daya Tampung SMP Negeri di Badung Sebanyak 7.400
Pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang pendidikan SMP di Kabupaten Badung dibuka mulai Senin (17/6) hari ini.
MANGUPURA, NusaBali
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini PPDB menggunakan sistem online. Pada tahun ajaran 2019/2020 total daya tampung SMP negeri sekitar 7.400. “Kepada orangtua siswa kami ingatkan untuk mengikuti segala ketentuan yang sudah dipersiapkan. Sementara kepada pihak sekolah jangan sekali-kali melakukan pungutan apapun bentuknya. Sebab, semua sudah ditanggung oleh pemerintah,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Ketut Widia Astika, Minggu (16/6).
Menurut Astika, ketentuan dalam PPDB tahun ajaran 2019/2020 mengacu pada Permendikbud 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. Ketentuan mengenai zonasi juga ada di dalamnya. “Paling sedikit berdasarkan zonasi itu 90 persen termasuk untuk siswa miskin dan disabilitas, 5 persen dari jalur prestasi, dan 5 persen dari jalur perpindahan orangtua,” tutur Astika.
Walau begitu, pemerintah daerah tetap diberikan kewenangan dalam pengaturan zonasi tersebut. “Bila sekolah dalam satu zonasi sudah tidak memungkinkan menerima siswa, maka pemerintah daerah akan mengarahkan untuk ke sekolah yang lain. Meskipun di luar zona. Nanti kami yang akan mengatur. Jadi ada kewenangan pemerintah daerah mengatur kembali,” kata Astika.
Mengenai daya tampung sekolah negeri di Badung, Astika mengungkapkan terdata sekitar 7.400. “Lulusan SD tahun ini 10.113 siswa. Sekitar 6.900-an siswa ber-kartu keluarga (KK) Badung. Sementara daya tampung sekitar 7.400. Tapi ini baru SMP negeri saja, tidak termasuk SMP swasta,” ungkap Astika.
“Namun, bila kemudian di sekolah negeri daya tampungnya sudah penuh. Kami harapkan untuk masuk di sekolah swasta. Karena selain kualitasnya tidak kalah dengan sekolah negeri, tahun ini kami berikan bantuan seragam gratis bagi siswa di sekolah swasta,” imbuhnya.
Berdasarkan catatan Disdikpora, sekolah SMP negeri di Badung berjumlah 28 sekolah. Sedangkan SMP swasta ada 48 sekolah. Untuk satu sekolah maksimal ada 11 rombongan belajar (rombel) dengan maksimal 32 siswa setiap rombel. *asa
Menurut Astika, ketentuan dalam PPDB tahun ajaran 2019/2020 mengacu pada Permendikbud 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. Ketentuan mengenai zonasi juga ada di dalamnya. “Paling sedikit berdasarkan zonasi itu 90 persen termasuk untuk siswa miskin dan disabilitas, 5 persen dari jalur prestasi, dan 5 persen dari jalur perpindahan orangtua,” tutur Astika.
Walau begitu, pemerintah daerah tetap diberikan kewenangan dalam pengaturan zonasi tersebut. “Bila sekolah dalam satu zonasi sudah tidak memungkinkan menerima siswa, maka pemerintah daerah akan mengarahkan untuk ke sekolah yang lain. Meskipun di luar zona. Nanti kami yang akan mengatur. Jadi ada kewenangan pemerintah daerah mengatur kembali,” kata Astika.
Mengenai daya tampung sekolah negeri di Badung, Astika mengungkapkan terdata sekitar 7.400. “Lulusan SD tahun ini 10.113 siswa. Sekitar 6.900-an siswa ber-kartu keluarga (KK) Badung. Sementara daya tampung sekitar 7.400. Tapi ini baru SMP negeri saja, tidak termasuk SMP swasta,” ungkap Astika.
“Namun, bila kemudian di sekolah negeri daya tampungnya sudah penuh. Kami harapkan untuk masuk di sekolah swasta. Karena selain kualitasnya tidak kalah dengan sekolah negeri, tahun ini kami berikan bantuan seragam gratis bagi siswa di sekolah swasta,” imbuhnya.
Berdasarkan catatan Disdikpora, sekolah SMP negeri di Badung berjumlah 28 sekolah. Sedangkan SMP swasta ada 48 sekolah. Untuk satu sekolah maksimal ada 11 rombongan belajar (rombel) dengan maksimal 32 siswa setiap rombel. *asa
Komentar