nusabali

Kejar Satu Emas Atletik

  • www.nusabali.com-kejar-satu-emas-atletik

Pada saat junior hingga tingkat SMA/SMK, atlet Karangasem mampu bersaing di Bali.  Namun saat Porprov, prestasi PASI Karangasem justru menurun. Merebut satu emas saja terasa sangat sulit.

Geliat Karangasem di Porprov Bali 2019


AMLAPURA, NusaBali
Pengkab Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Karangasem hanya membidik satu medali emas pada Porprov Bali XIV/2019 di Kabupaten Tabanan, September mendatang. Target satu emas itu diharapkan dari lempar lembing, menyusul catatan prestasi atletnya, Wayan Mudiarta,  dalam berbagai kejuaraan di Bali.

"Di Porprov  atletik total perebutkan 17 emas. Kami PASI Karangasem ada harapan di lempar lembing lewat Wayan Mudiarta. Semoga nanti meraih medali emas," ucap Ketua Harian PASI Karangasem, Wayan Sudiarta, di Amlapura, Sabtu (15/6).

Menurut Sudiarta, harapan meraih medali emas itu karena sebelumnya juga meraih emas saat Mudiara turun di Badung Open. Meski meraih emas, kata Sudiarta, pihaknya juga harus meningkatkan potensi atlet Karangasem lainnya. Mereka diharapkan memberikan kejutan.

Pria yang juga guru olahraga di SMAN 2 Amlapura itu mengatakan, dari perjalanan atletik ikuti di Porprov sebenarnya Karangasem sempat meraih medali emas. Seperti pada Porprov 2015 di Buleleng. Juga saat Porprov 2013 di Kota Denpasar. Namun tradisi emas terhenti saat Porprov Bali 2017 lalu di Gianyar.

"Porprov Gianyar, kami hanya meraih medali perak. Mudah-mudahan prestasi emas Porprov nanti berhasil dikembalikan. Minimal merebut satu medali emas," tegas Sudiarta, merendah.

Sudiarta pun mengakui banyak kendala dalam pengembangan cabor atletik di Karangasem. Terutama saat atlet lulus SMA, dan fokus jadi mahasiswa. Bahkan lulus SMA, beberapa atlet memilih bekerja keluar dari Karangasem. Dengan demikian sulit membina setelah atlet lulus SMA.

"Kendalanya selalu disana. Padahal kami sudah pantau petkembangan mereka. Tapi tidak maksimal. Karena atlet bersangkutan lebih fokus kerja atau kuliah," beber Sudiarta.

Bahkan, kata Sudiarta, strategi lainnya sempat dilakukan. Yakni, membuat jadwal latihan secara bersama. Atlet yang bekerja atau mahasiswa dikumpulkan dala, latihan bersama. Namun hasilnya tidak maksimal. Prestasinya justru terjadi penurunan.

Padahal saat Porjar Bali, PASI Karangasem mampu bersaing. Contoh Porjar Bali 2019 ini meraih limas emas. Artinya pada saat junior hingga tingkat SMA/SMK, atlet Karangasem mampu bersaing di Bali.

Namun saat Porprov, dimana usia atlet lebih senior, prestasi PASI Karangasem justru menurun. Merebut satu emas saja terasa sangat sulit. Meski sistuasinya seperti itu, Sudiarta tetap optimistis dengan 14 atlet yang dipersiapkan untuk Porprov, khususnya lari cepat.

"Ini cabor terukur. Dan lawan kami atlet tangguh yang biasa juara nasional dan internasional. Kami bermodalkan tekad dan semangat. Namun kami akui fisik atlet Karangasem sangat bagus. Tinggal fokus dipembinaan dan pengembangan prestasi," jelas Sudiarta.*dek

Komentar