nusabali

Desa Kelating Dilirik Investor Bangun Wisata Terjun Payung

  • www.nusabali.com-desa-kelating-dilirik-investor-bangun-wisata-terjun-payung

Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Tabanan atau di kawasan Pantai Kelating dilirik investor untuk membuat wisata terjun payung.

TABANAN, NusaBali

Rencana tersebut bakal segera dikoordinasikan ke bupati. Di sisi lain pihak investor telah melakukan penjajakan ke masyarakat. Dikabarkan, investor memerlukan lahan seluas 12–20 hektare untuk dijadikan landasan pesawat yang take off maupun landing. Dipilih di Tabanan sesuai dengan koordinasi di Air Navigation (Airnav) Denpasar karena Tabanan tidak terganggu penerbangan lantaran daerahnya jauh dari area pesisir Pulau Bali.

Plt Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa membenarkan jika ada investor yang melirik Desa Kelating dijadikan lokasi wisata terjun payung. Investor telah melakukan koordinasi ke Dinas Pariwisata Tabanan. “Ya mereka dari Skydive Bali, sudah koordinasi ke kami,” ujarnya, Kamis (13/6).

Dikatakannya, setelah koordinasi tersebut pihak Skydive Bali menyebut memerlukan lahan sekitar 20 hektare sebagai tempat pesawat take off maupun landing. “Katanya ini mereka telah penjajakan ke masyarakat, tetapi saya belum tahu lokasi jelasnya karena belum turun,” tegas Yasa.

Bahkan jika diizinkan, pihak investor akan menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat sekitar 40 orang. Investor berencana melakukan penggarapan Desember 2019. “Mereka ini sudah lakukan penjajakan ke masyarakat. Hasilnya katanya ada respons baik,” imbuh Yasa.

Namun karena ini keputusan ada di pimpinan, secepatnya pihak Dinas Pariwisata Tabanan dan investor akan berkoordinasi dengan bupati. “Dalam waktu dekat kami akan menghadap, menjelaskan rencana ini ke pimpinan (bupati),” tuturnya.

Menurut Yasa adanya wisata terjun payung ini bagus, asalkan pihak investor memberikan manfaat dan keuntungan bagi masyarakat lokal. “Bagus ini karena bisa datangkan wisatawan, asalkan seluruhnya harus sesuai prosedur, tidak menganggu kenyamanan masyarakat dan bisa bekerja sama dengan pemerintah Tabanan,” tandasnya.

Sementara itu, Bendesa Adat Kelating I Dewa Made Maharjana mengatakan pihak investor sudah melakukan koordinasi ke Desa Kelating. Luas lahan yang diperlukan sekitar 25 hektare. Terdiri dari tanah milik adat dan tanah milik perorangan. “Dari 89 pemilik sertifikat termasuk milik adat sudah 80 persen krama setuju tanahnya disewakan bukan dibeli,” ujarnya.

Dikatakannya, lahan yang diminati investor ini sebenarnya lahan basah. Persisnya di utara Kahyangan Dalem dan timur Kahyangan Puseh Desa Adat Kelating. Akan tetapi krisisnya generasi penerus ke bidang pertanian dan lebih condong ke pariwisata makanya rencana investor tersebut disambut baik. “Generasi sekarang lebih suka ke pariwisata, sehingga adanya wisata terjun payung ini bisa dijadikan lapangan kerja,” harap Maharjaya.

Untuk saat ini, krama berharap pihak pemerintah Tabanan dan investor sendiri datang kembali mensosialisasikan ke masyarakat. Supaya keseriusan terkait pembangunan wisata terjun payung ini dapat dipercaya oleh masyarakat. “Kami harapkan pemerintah ikut sosialisasi agar masyarakat merasa nyaman dan tidak waswas atau merasa dibohongi,” tandasnya. *des

Komentar