nusabali

Kondisi Mulai Pulih, Terima 28 Jahitan di Kepala

  • www.nusabali.com-kondisi-mulai-pulih-terima-28-jahitan-di-kepala

Karyawati Tiara Dewata yang Dianiaya hingga Nyaris Tewas

DENPASAR, NusaBali

Kondisi Kadek Santrika, 21, korban penganiayaan yang dilakukan oleh seorang driver ojek online (ojol), Dwi Apriyanto, 32, asal Bandar Lampung, semakin membaik. Saat ini dia mendapat perawatan intensif di RSAD Udayana, Jalan PB Sudirman Denpasar, Rabu (12/6). Akibat kekerasan yang dilakukan driver ojol yang notebene merupakan tetangga kosnya di Jalan Kapten Japa gg XVIII No 10, perempuan asal Abang Karangasem ini harus menerima sebanyak 28 jaritan di bagian kepala dan dua jahitan di bagian perut.

Saat NusaBali menjenguk korban di Ruang Ratna No 10 RSAD Udayana, Rabu kemarin, Kadek Santrika terlihat terbaring ditemani keluarganya. Beberapa rekan kerjanya juga terlihat membesuk. Lantaran efek obat, matanya terlihat sedikit mengantuk. Pun saat ditanya, ia berbicara dalam kondisi serak. Di bagian kepalanya, terlihat balutan perban cukup tebal.

Karyawati Tiara Dewata tersebut menceritakan, dari penganiaayaan itu dia mengalami luka cukup parah di bagian kepala akibat dipukul memakai palu berkali-kali. Dia pun harus menerima sebanyak 28 jahitan di kepala. Rambutnya juga digunduli. Di bagian perut, dia juga menerima dua jahitan karena pelaku membawa gunting saat itu untuk melukai korban. Beruntungnya, korban selamat dari kejadian mengerikan tersebut, karena korban pura-pura lemas dan pingsan.

“Pada waktu kejadian, saya sempat melawan. Saya merebut palu yang dipakai untuk memukul saya. Tapi pelaku langsung mencekik leher dan menindih kaki saya. Dia juga mengeluarkan gunting. Beberapa saat kemudian, saya pura-pura lemas dan pingsan, biar dia berhenti menganiaya saya,” kenang Santrika dengan suara parau.

Pelaku yang kebingungan langsung mengganti pakaian dan kabur dari TKP. Sekitar 20 menit Santrika pura-pura pingsan, seorang ibu penjual kopi yang kebetulan ngekos disana menolongnya. Padahal, penjual kopi tersebut sudah pergi berjualan sejak pagi hari. Hari itu tumben masih di kosan. Korban Santrika ditolong untuk mendapatkan penanganan medis secepatnya.

Menurut pengakuan korban, selama ini tidak ada masalah dengan pelaku. Pelaku pun dikenal rajin menyapa para penghuni kos di situ. Tidak ada sedikit pun bayangan bahwa pelaku memiliki niat buruk. Hanya saja Santrika mengaku sempat diajak keluar oleh pelaku namun dia menolak.

“Pelaku sudah sekitar 7 bulanan tinggal di kos ini. Orangnya sehari-hari polos, kalau ketemu saling nyapa. Nggak ada dendam saya kira. Tapi, saya pernah diajakin keluar sama pelaku, tapi saya nggak mau, nggak bisa. Karena sepulang kerja, capek, biasanya saya nggak keluar kos lagi,” tuturnya.

Karena sikap pelaku yang sehari-hari tidak menunjukkan gelagat aneh, Santrika pun tidak menaruh curiga. Namun, dua bulan belakangan pelaku jarang tinggal di kos. Santrika mulai menaruh curiga ketika beberapa minggu sebelum kejadian, ia kerap mendengar pintu gerbang kos dibuka oleh seseorang yang saat itu korban tengah mandi. Kebetulan, kosan tersebut hanya menyediakan kamar mandi luar. Setelah beberapa minggu diganggu dengan gelagat aneh, sebelum kejadian korban juga sempat bermimpi ada yang mendatanginya. Namun korban tidak begitu hirau dengan mimpi tersebut.

“Saat jam-jam tidak ada orang di kos, saya seperti sedang diteror. Saat saya mandi, sering pintu gerbang yang saya sudah tutup, kedengaran seperti ada yang membuka. Terus saya keluar dari kamar mandi, ada seseorang berperawakan seperti pelaku melintas kabur. Mungkin sudah tahu jam-jam saya mandi, dan kelihatannya pelaku memang merencanakan ini semua karena sudah bawa palu, gunting dan selimut untuk membekap saya,” katanya.

“Padahal pelaku sebelum ini bilang pamitan ke ibu kos mau mudik katanya. Tapi, beberapa hari lalu dia terlihat masih ada di sini. Ini yang buat saya curiga. Tidak menyangka kalau ternyata pelaku melakukan ini sama saya,” imbuhnya.

Di sisi lain, pelaku diduga memiliki kelainan. Sebab menurut informasi yang didapatkan, pelaku menaruh botol-botol berisi air kencing di kamarnya. Atas kejadian ini, pihak keluarga berharap agar pelaku segera tertangkap dan segera diproses secara hukum. Pun demikian, keluarga sangat bersyukur karena nyawa Kadek Santrika bisa selamat dari penganiayaan tersebut. *ind

Komentar