nusabali

Pilkada Denpasar, Golkar Diisukan Merapat ke PDIP

  • www.nusabali.com-pilkada-denpasar-golkar-diisukan-merapat-ke-pdip

Kemenangan PDIP di Pileg 2019 membuat percaya diri partai besutan Megawati Soekarnoputri ini menatap Pilkada Kota Denpasar 2020 mendatang.

DENPASAR, NusaBali

PDIP diprediksi akan mengusung kader-kader di Pilkada Denpasar 2020. Sehingga kemungkinan sejumlah parpol akan merapat ke PDIP.

Informasi yang dihimpun NusaBali, Kamis (13/6) dari berbagai sumber kalangan parpol di Denpasar, PDIP berpotensi kuat mengusung I Gusti Ngurah Jaya Negara, politisi asal Desa Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Wakil Walikota Denpasar. Jaya Negara yang sudah dua periode menjabat Wakil Walikota Denpasar berpasangan dengan Walikota, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, kandidat terkuat diusung PDIP.

“Sudah tidak ada kader lain lagi selain Tu Rah Jaya Negara. Golkar kemungkinan merapat ke PDIP. Golkar nggak punya figur di Denpasar,” ujar salah satu kader Golkar.   

Sumber tadi mengatakan selain Golkar, parpol-parpol lain selain Partai Gerindra juga bisa merapat. Koalisi Pilpres 2019 di mana partai-partai pengusung Capres-Cawapres 01 Jokowi-Ma’ruf Amin akan bergabung di Pilkada Denpasar. “Ya mencari aman dan melanjutkan koalisi Pilpres 2019,” tegas politisi senior Golkar ini.

Parpol yang diprediksi merapat ke PDIP adalah NasDem, PSI, dan Hanura. Sementara hasil Pileg 2019 mereka yang memiliki kursi di parlemen. “Kan NasDem, PSI, Hanura memiliki kursi di parlemen hasil Pileg 2019. Ya koalisi Pilpres akan terjadi di Denpasar. Gerindra kemungkinan akan mengusung calon sendiri,” tegas sumber tadi memberikan analisa.

Bagaimana dengan isu majunya I Ketut Suwandhi? “Pak Jenderal Kota (julukan Ketut Suwandhi) kemungkinan tidak akan maju. Pilkada 2020 mengharuskan para anggota dewan yang akan berlaga mundur dari kursi dewan. “Pak Suwandhi kan Tahun 2020 baru setahun dilantik menjadi anggota DPRD Bali periode 2019-2024. Saya berani bertaruh, kalau Pak Suwandhi maju ke Pilkada dengan berspekulasi melepas jabatan anggota DPRD Bali. Ini persis kayak Pilkada 2015. Saat itu Pak Suwandhi yang digadang-gadang menjadi Walikota Denpasar berpaket dengan Made Arjaya, tiba-tiba tidak maju dari pencalonan,” ujar mantan tokoh di era orde baru ini.

Benarkah? Ketut Suwandhi yang dikonfirmasi NusaBali, Kamis kemarin mengatakan Pilkada 2020 mendatang dirinya belum memikirkan. “Apakah maju atau tidak masih jauh. Jangan masalah Pilkada 2020, untuk langkah besok saja saya belum mikir. Hasil Pileg dan Pilpres saja belum ini. Gimana mikirin Pilkada. Gimana mikir mau maju di Pilkada,” kata mantan Ketua DPD II Golkar Denpasar dua periode ini.

Suwandhi menegaskan di Pilkada 6 Kabupaten/Kota, PDIP dipastikan memang mengusung calon sendiri. “Kalau analisa saya PDIP dengan menguasai kursi parlemen di 9 kabupaten dan kota berdasarkan hasil Pileg 2019 ini, saya menganalisa akan mengusung kader-kader. Termasuk di Denpasar. Karena kekuatan kursi parlemennya luar biasa,” ujar Suwandhi.

Terus Golkar ke mana arah koalisinya? “Nah itu dia. Saya belum tahu, kemana nanti Golkar akan gabung. Itu kan menyangkut kebijakan partai, dan masih jauh itu. Kalau Golkar mau usung calon pasti koalisi. Cuman dengan siapa, belum bisa kita pastikan,” tegas Ketua Komisi II DPRD Bali periode 2014-2019 ini.

Sebelumnya Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira secara terpisah menyebutkan Suwandhi kader yang paling potensial diusung Partai Golkar untuk menghadapi Pilkada 2020 mendatang. Suwandhi sudah 6 kali duduk di legislatif. Politisi asal Banjar Belaluan Sadmerta, Desa Dangin Puri Kaja Denpasar Utara ini 3 kali duduk di DPRD Denpasar dan 2 kali periode duduk di DPRD Bali. Selain itu Suwandhi kader senior yang potensial tarung menandingi jago PDIP. *nat

Komentar