Gelombang Tinggi, Manajemen Tanah Lot Pasang Tanda dan Bendera Merah
Cuaca ekstrem belakangan ini memicu gelombang tinggi mencapai 4 meter di DTW Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Untuk mengantisipasi peristiwa yang tidak dikehendaki, akses wisatawan dibatasi untuk ke bibir pantai. Bahkan dipasang pengumuman dan bendera merah tanda dilarang melintas.
Life guard di DTW Tanah Lot I Wayan Buda Kertiasa, 33, menuturkan kondisi gelombang di Tanah Lot lumayan tinggi mencapai 4 meter. Namun kondisi gelombang pada Rabu (12/6) sudah mulai turun karena sebelumnya, Selasa (11/6) tinggi gelombang mencapai 6 meter. “Tetapi gelombang saat ini (4 meter) masih tergolong tinggi,” ujarnya, Rabu kemarin.
Untuk mengatasi itu sejumlah papan larangan dan bendera merah telah dipasang di beberapa titik agar wisatawan tidak terlalu mendekat ke bibir pantai. “Tinggi gelombang kisaran 4 meter sudah dua hari, kalau normal hanya 1,5 meter,” imbuh Kertiasa.
Sementara itu, Manajer Operasional DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana mengatakan meskipun terjadinya gelombang tinggi tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan. Pihaknya bersama petugas kepolisian dan manajemen tetap siaga.
Menurut Toya tidak hanya karena gelombang tinggi saja pihak manajemen selalu siaga. Ketika gelombang pasang pihaknya memperketat akses wisatawan ke pantai. “Ini kami lakukan agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan. Pokoknya kalau air pasang, akses ditutup,” tegasnya.
Berdasarkan data kunjungan pada 1 – 11 Juni 2019 rata-rata per hari mencapai 300 wisatawan. Sedangan jika total wisatawan domestik anak mencapai 8.313, wisatawan domestik dewasa 73.883, wisatawan manca negara anak 1.692, dan wisatawan manca negara dewasa 43.995. Jika ditotal wisatawan yang mengunjungi Tanah Lot selama sepekan mencapai 127.883, dengan rincian wisatawan domestik lebih banyak mencapai 82.196 dibandingkan wisatawan manca negara yang hanya mencapai 45. 687. *des
Life guard di DTW Tanah Lot I Wayan Buda Kertiasa, 33, menuturkan kondisi gelombang di Tanah Lot lumayan tinggi mencapai 4 meter. Namun kondisi gelombang pada Rabu (12/6) sudah mulai turun karena sebelumnya, Selasa (11/6) tinggi gelombang mencapai 6 meter. “Tetapi gelombang saat ini (4 meter) masih tergolong tinggi,” ujarnya, Rabu kemarin.
Untuk mengatasi itu sejumlah papan larangan dan bendera merah telah dipasang di beberapa titik agar wisatawan tidak terlalu mendekat ke bibir pantai. “Tinggi gelombang kisaran 4 meter sudah dua hari, kalau normal hanya 1,5 meter,” imbuh Kertiasa.
Sementara itu, Manajer Operasional DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana mengatakan meskipun terjadinya gelombang tinggi tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan. Pihaknya bersama petugas kepolisian dan manajemen tetap siaga.
Menurut Toya tidak hanya karena gelombang tinggi saja pihak manajemen selalu siaga. Ketika gelombang pasang pihaknya memperketat akses wisatawan ke pantai. “Ini kami lakukan agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan. Pokoknya kalau air pasang, akses ditutup,” tegasnya.
Berdasarkan data kunjungan pada 1 – 11 Juni 2019 rata-rata per hari mencapai 300 wisatawan. Sedangan jika total wisatawan domestik anak mencapai 8.313, wisatawan domestik dewasa 73.883, wisatawan manca negara anak 1.692, dan wisatawan manca negara dewasa 43.995. Jika ditotal wisatawan yang mengunjungi Tanah Lot selama sepekan mencapai 127.883, dengan rincian wisatawan domestik lebih banyak mencapai 82.196 dibandingkan wisatawan manca negara yang hanya mencapai 45. 687. *des
Komentar