nusabali

Dua Dermaga di Padangbai Buka Tutup

  • www.nusabali.com-dua-dermaga-di-padangbai-buka-tutup

Dari pukul 02.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita, hanya enam kapal yang mampu melakukan bongkaran.

AMLAPURA, NusaBali

Dua dermaga di Pelabuhan Padangbai, Banjar Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem buka tutup sejak pukul 02.00 Wita, Rabu (12/9). Penyebabnya terjadi ombak pantai di perairan Desa Padangbai. Imbasnya, terjadi penumpukan kendaraan dari pukul 03.00 Wita hingga 15.00 Wita.

Akibat ombak pantai, sejumlah jadwal pelayaran dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar tertunda. Dampanya, terjadi penumpukan kendaraan sejak pukul 03.00 Wita. Hingga pukul 15.00 Wita kendaraan belum juga beranjak dari Terminal Pelabuhan Padangbai. Di dua dermaga, bongkaran dilakukan sangat hati-hati di bawah pengawasan Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai. Sebab ramdor sebagai penyangga kendaraan yang keluar dari kapal terus bergerak-gerak, sesekali terangkat akibat adanya ombak pantai.

Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengatakan, sejak pukul 02.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita baru enam kapal yang mampu melakukan bongkaran. Idealnya bongkaran 8 kapal dan memuat juga 8 kapal. Sedangkan kapal yang memuat penumpang hendak berlayar ke Pelabuhan Lembar tercatat dua kapal. Enam kapal yang berhasil bongkaran di tengah cuaca ombak pantai itu yakni KMP Naraya pukul 04.10 menurunkan 26 penumpang.

KMP Andika Nusantara pukul 06.30 Wita menurunkan 164 penumpang, KMP Prima Nusantara pukul 08.30 Wita menurunkan 44 penumpang, KMP Port Link II pukul 09.30 Wita menurunkan 120 penumpang, KMP Monic pukul 10.95 menurunkan 243 penumpang, dan KMP Dharma Rucitra III pukul 11.45 Wita menurunkan 106 penumpang.

Sedangkan dua kapal yang berhasil memuat penumpang, masing-masing Port Link II menaikkan 180 penumpang pukul 09.30 Wita dan KMP gemilang VIII. “Kapal berlayar di Selat Lombok, normal rata-rata berlayar selama 4 jam. Dan berlayar dari Pelabuhan Lembar tiap 1,5 jam. Hanya saja, saat hendak bongkaran di Pelabuhan Padangbai bermasalah,” jelas Luh Putu Suyasmin. Dia berupaya mempercepat melakukan bongkaran agar secepat mungkin kapal bisa memuat penumpang.

Hanya saja, kondisi laut belum memungkinkan melakukan muat penumpang seperti biasanya. Itulah sebabnya terjadi penumpukan penumpang di terminal Pelabuhan Padangbai. Disebutkan cuaca di Selat Lombok sesuai rilis Balai Besar Wilayah III BMKG Denpasar, Selat Lombok bagian utara langit cerah berawan dengan kecepatan angin 6-15 knots per jam, dan tinggi gelombang kisaran 0,75-2 meter. Sedangkan Selat Lombok bagian selatan langit berawan, kecepatan angin 8-18 knots per jam, dan tinggi gelombang 0,75-3,5 meter.

Sejumlah penumpang mengeluh karena antre selama 12 jam lebih dan belum ada kepastian berangkat. Sopir Isuzu Panther DR 1297 XZ, Doni mengaku antre sejak pukul 03.00 Wita. “Saya mau pulang ke Mataram, baru datang dari Malang antar anak sekolah,” jelas Doni. Sedangkan sopir bus AA 1616 E, Guntur mengaku antre sejak pukul 10.00 Wita, rencananya kembali ke Mataram setelah melakukan perjalanan dari Yogyakarta. *k16

Komentar