nusabali

Senior Golkar Siap Dukung Demer

  • www.nusabali.com-senior-golkar-siap-dukung-demer

Tjok Pemecutan minta Dewa Ayu Sri Wigunawati dan Dewa Ngakan Rai Budiasa tetap di Golkar, meski sudah tersingkir dari kepengurusan

Syaratnya, Cabut Dulu 6 Plt Ketua DPD II Golkar Kabupaten


DENPASAR, NusaBali
Sejumlah kader senior Golkar siap mendukung Gede Sumarjaya Linggih alias Demer menjadi Ketua DPD I Golkar Bali secara definitif. Syaratnya, Demer yang kini menjadi Plt Ketua DPD I Golkar Bali harus mencabut dulu ke-putusan Plt 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten.

Isyarat dukung Demer ini disampaikan sejumlah senior Golkar saat mereka berkumpul di sebuah rumah makan kawasan Civic Centre Niti Mandala Denpasar, Rabu (12/6) siang. Mereka yang hadir, antara lain, Ida Tjokorda Pemecutan XI (sesepuh Golkar asal Puri Pemecutan, Denpasar Barat), AA Ngurah Rai Wiranata (sesepuh Golkar asal Puri Kesiman, Denpasar Timur), dan Dewa Ngakan Rai Budiasa (senior Golkar asal Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar).

Mantan Sekretaris dPD I Golkar Bali 2010-2012, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati, yang kini menjabat Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Bali, juga ikut hadir. Kehadiran Sri Wigunawati dan Rai Budiasa (mantan Wakil Ketua Bidang OKK DPD I Golkar bali dua kali periode) dalam pertemuan kemarun, sebagai bentuk sikap keprihatinan atas peristiwa politik internal partainya pasca keputusan ‘brutal’ Demer melengserkan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten dan menggantinya dengan pejabat Plt.

Mereka difasilitasi bertemu sesepuh Beringin yang sekaligus Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI. Sebenarnya, sejumlah tokoh sepuh Golkar lainnya juga mau merapat, seperti Pande Made Latra, anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali yang mantan Bupati Badung. Namun, Pande Made Latra urung datang karena ada kegiatan adat.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 5 jam sejak siang pukul 12.00 Wita hingga sore pukul 17.00 Wita tersebut, para senior dan sesepuh Golkar ini membahas kronologis pemberangusan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten oleh Demer selaku Plt Ketua DPD I Golkar Bali. AA Ngurah Rai Wiranata menjelaskan kepada Tjok Pemecutan kronologis dan pelanggaran-pelanggaran AD/ART yang dilakukan Demer.

Tjok Pemecutan mengatakan, pertemuan para senior dan sesepouh partai kemarin sebagai upaya menuangkan pemikiran dan rembug atas kondisi yang kini membelit Golkar Bali. “Saya ingin tahu dari teman-teman kader senior terkait peristiwa pergantian 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten dengan penunjukan Plt yang dikeluarkan Si Linggih (Demer, Red). Mereka ini kan tahu situasinya,” ujar Tjok Pemecutan kepada NusaBali seusai pertemuan kemarin sore.

Menurut Tjok Pemecutan, kehadiran Rai Wiranata, Dewa Rai Budiasa, dan Sri Wigunawati dalam pertemuan kemarin menjadi penting, karena tokoh-tokoh ini juga punya andil membesarkan Partai Golkar di Bali pasca Reformasi, walaupun mereka akhirnya harus tersingkir dari rumah Beringin karena melawan kebijakan resimi Ketua DPD I Golkar Bali.

“Sri Wigunawati tereliminasi ketika Ketua DPD I Golkar Bali dijabat Ketut Sudikerta. Ada eranya, ada masanya. Rai Wiranata, Rai Budiasa, dan Sri Wigunawati ayo ke Golkar Bali, walaupun sekarang tidak jadi pengurus, tetaplah berikan pemikiran untuk partai ini,” jelas Tjok Pemecutan.

“Ya, supaya Golkar jangan kayak sekarang ini, benyah latig (hancur). Nanti ada ruang dan waktunya untuk turut membenahi Golkar. Kalian jangan loncat ke partai lain, karena keluarga kalian andil membesarkan Golkar sejak awal,” lanjut mantan Ketua DPRD Badung dan anggota MPR di era Orde Baru ini.

Tjok Pemecutan mengaku sudah membaca statemen Demer selaku Plt Ketua DPD I Golkar Bali, yang siap menanggalkan kursi DPR RI Dapil Bali kalau nanti terpilih menjadi Ketua DPD I Golkar Bali melalui Musda. Ucapan Demer itu disampaikan melalui media.

“Saya tunggu komitmen Si Linggih untuk fokus mengurus Partai Golkar di Bali. Pulang dari Jakarta, urus Golkar Bali. Saya dan Rai Wiranata serta kader-kader lain akan mendukung dia membesarkan Golkar. Jangan kayak sekarang, memberangus teman sendiri dan membuat perseteruan,” tegas Raja Puri Pemecutan yang semasa walaka bernama AA Ngurah Manik Parasara ini.

Sementara, Rai Wiranata mengatakan dirinya mengapresiasi sikap Tjok Peme-cutan untuk Partai Golkar. Rai Wiranata juga siap mendukung Demer kalau yang bersangkutan mau fokus mengurus Partai Golkar. “Syaratnya, cabut dulu keputusan Plt 6 Ketua DPD II Golkar yang diterbitkan Demer. Saya rasa kalau mengelola partai dengan elegan dan komunikasi, dukungan pasti ada buat dia. Seperti saya bilang sebelumnya, merebut jabatan Ketua DPD I Golkar Bali haruslah dengan cara elegan, bertarung di Musda,” papar Rai Wiranata, sesepuh Golkar mantan anggota DPRD Bali 2004-2009.

Keputusan memberhentikan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang posisinya digantikan dengan Pelaksana Tugas (Plt), sebagaimana diberitakan, dilakukan Demer melalui rapat pleno di Kantor DPD I Golkar Bali, Selasa (4/6) sore. Pertama, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, yang digantikan oleh Plt I Gusti Made Winuntara (sebelumnya menjabat Wakil Ketua Bappilu Wilayah Bangli DPD I Golkar Bali).

Kedua, Ketut DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, yang digantikan Plt I Wayan Suyasa (sebelumnya Sekretaris DPD II Golkar Badung). Ketiga, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri alias ABG, yang digantikan Plt I Nyoman Wirya (sebelumnya Wakil Ketua Bappilu Wilayah Tabanan DPD I Golkar Bali). Keempat, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, yang digantikan oleh Plt Made Suardana (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Jembrana DPD I Golkar Bali).

Kelima, Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya, yang digantikan Plt Ida Gede Komang Kresna Budi (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Buleleng DPD I Golkar Bali). Keenam, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, yang digantikan Plt IGN Setiawan (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Karangasem DPD I Golkar Bali).

Mereka yang dilengserkan ini semuanya merupakan nakhoda partai hasil Musda Golkar Kabupaten tahun 2016 lalu, kecuali Made Adi Djaya. Khusus Made Adi Jaya, sebelumnya naik menjadi Plt DPD II Golkar Buleleng menggantikan I Putu Singyen---ketua partai hasil Musda Golkar Buleleng 2016---yang dianggap membelot di Pilkada Buleleng 2017.

Sedangkan 3 Ketua DPD II Kabupaten/Kota lainnya hasil Musda 2016, selamat dari aksi pemberangusan Demer, yakni Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandira, Ketua DPD II Golkar Gianyar I Made Dauh Wijana, dan Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi. Mariyana Wandira dan Dauh Wijana tidak kena garis pemberangusan, karena memang masuk gerbongnya Demer. Sementara Made Ariandi selamat, karera lebih sering berposisi mencari titik aman dan lihai melihat situasi.

Sementara itu, sesepuh Golkar Pande Made Latra mengatakan prihatin atas kasus pemberangusan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten. Menurut Pande Made Latra, pada 1964 Golkar lahir dengan cita-cita untuk kepentingan bangsa. Namun, sekarang malah berbalik, Golkar dipakai untuk kepentingan pribadi. “Saya rasa Demer harus berpikir Golkar mesti solid. Janganlah kekuasaan digunakan sewenang-wenang,” ujar mantan Bupati Badung 1985-1990 ini saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, Rabu kemarin.

Pande Made Latra menyebutkan, para Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang diberangus oleh Demer tersebut sudah tepat melakukan langkah konstitusi melalui Mahkamah Partai Golkar. ”Setahu saya,m Golkar ini partai yang demokratis. Baguslah kalau kader menempuh upaya penyelesaian melalui Mahkamah Partai Golkar,” tandas sesepuh partai yang aktif di pengurusan DPD I Golkar Bali era kepemimpinan I dwwa Gde Oka dan I ketut Sundria ini. *nat

Komentar