nusabali

Fraksi Golkar DPRD Badung Cooling Down

  • www.nusabali.com-fraksi-golkar-dprd-badung-cooling-down

Suyasa menegaskan dalam rapat fraksi telah disepakati anggota Fraksi Golkar DPRD Badung akan tunduk pada keputusan partai.

Sikapi Kisruh Pasca Penunjukan Plt Ketua DPD II Golkar Badu

MANGUPURA, NusaBali
Fraksi Partai Golkar di DPRD Badung sepakat cooling down menyikapi kisruh di internal partai pasca turunnya SK DPD I Golkar Bali tentang penunjukan I Wayan Suyasa selaku Plt Ketua DPD II Golkar Badung. Kesepakatan colling down merupakan hasil dari rapat tertutup yang dilakukan Fraksi Golkar di DPRD Badung, Selasa (11/6).

Rapat fraksi sendiri langsung dipimpin Wayan Suyasa. Hadir pada kesempatan tersebut anggota Fraksi Golkar DPRD Badung, I Nyoman Karyana, AAN Ketut Agus Nadi Putra, IGN Shaskara, I Nyoman Suka, Ni Luh Gde Mediastuti dan Ni Ketut Suweni.

“Iya, betul tadi ada rapat internal (Fraksi Golkar, red). Intinya masalah kisruh SK DPD I Golkar Bali,” ungkap Anggota Fraksi Golkar, Luh Gede Mediastuti didampingi Ni Ketut Suweni saat keluar dari ruang Fraksi Golkar di DPRD Badung.

Mediastuti menyatakan, selaku kader apapun yang sudah diputuskan oleh partai akan tunduk dan mengikutinya. Apalagi, kata dia, penunjukan Plt Ketua DPD II Golkar Badung sudah berupa surat keputusan (SK) di tingkatan partai yang lebih tinggi. “Kalau kami selaku kader, tentu harus hormati dan tunduk,” tegasnya.

Sementara, Wayan Suyasa saat dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya rapat Fraksi Partai Golkar.

Politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi ini pun mengakui rapat membahas turunnya SK DPD I Golkar Bali yang salah satu poinnya menunjuk dirinya selaku Plt Ketua DPD II Golkar Badung. Suyasa menegaskan, dalam rapat tersebut telah disepakati bahwa anggota Fraksi Golkar DPRD Badung, khususnya yang kembali terpilih untuk periode 2019-2024 akan tunduk pada keputusan partai. “Kita sepakati untuk cooling down. Fraksi sebagai perpanjangan tangan partai harus hormat pada keputusan partai,” ujarnya.

Di samping itu, disepakati pula bahwa anggota fraksi tidak akan ikut campur soal penolakan yang tengah disuarakan oleh sejumlah kader. Menurut Suyasa, gelombang penolakan dari sejumlah kader adalah hal yang wajar. Dirinya pun sangat menghormati sikap para kader yang menyampaikan aspirasinya. “Aspirasi kader kami tetap apresiasi karena ini juga bagian dari demokrasi,” kata Suyasa.

Walau begitu, pihaknya tetap mengajak dan mengimbau semua kader partai berlambang beringin ini, bila sudah selesai menyuarakan aspirasinya agar tetap tunduk pada keputusan partai. “Kalau sudah selesai dan ada keputusan, ayo kembali bersama-sama membesarkan partai,” ajaknya.

Sebagai Plt Ketua DPD II Golkar Badung, Suyasa menegaskan akan berupaya melaksanakan tugas dengan baik. Pasalnya, Golkar sebagai partai besar tidak boleh sampai ada kekosongan pemimpin.

Sementara, mantan Ketua DPD II Golkar Badung, I Wayan Muntra, saat dikonfirmasi NusaBali petang kemarin mengaku menghormati sikap yang dilakukan Fraksi Partai Golkar DPRD Badung. Pihaknya bisa memahami sikap itu, sebab fraksi merupakan kepanjangan tangan partai di parlemen, sehingga tentu harus taat pada keputusan partai.

Di sisi lain, pihaknya berharap para elite dan jajaran pengurus serta pimpinan partai harus mempertimbangkan reaksi dari kader di tingkat bawah. "Kalau tidak dihargai tentu mencederai tujuan dari Partai Golkar, " ujarnya.  Hingga sekarang, Muntra pun mengaku tidak mengerti dasar pertimbangan keluarnya kebijakan atau keputusan partai hingga SK pengangkatan Plt DPD II Golkar Badung. "Saya tidak mengerti dasar pertimbangan sebuah keputusan sehingga plt ini keluar. Pasalnya selama ini saya taat pada aturan. Tapi tentu karena saya kader tetap akan menghormati sebuah produk dari partai kami. Saya tidak mau karena tidak setuju kita ribut. Saya bukan tipe demikian," tegasnya. "Saya saat ini mempergunakan hak politik untuk mengajukan ke mahkamah partai untuk mencari keadilan," tandasnya. *asa

Komentar