nusabali

Dua Profesor Visitasi Calon Peraih Widya Kusuma

  • www.nusabali.com-dua-profesor-visitasi-calon-peraih-widya-kusuma

Tenaga pendidik mesti profesional, mampu merencanakan, melaksanakan, menilai, dan melakukan bimbingan.

AMLAPURA, NusaBali

Dua profesor melakukan visitasi terhadap dua calon peraih Trofi Widya Kusuma atau tokoh pendidikan tahun Bali 2019. Kedua professor itu yakni Prof Dr Wayan Maba dan Prof Dr Ketut Suda. Visitasi dikoordinasikan Ketua Tim Widya Kusuma Provinsi Bali Dewi Handayani. Kunjungan pertama di TK Negeri Pembina Karangasem Jalan Untung Surapati Gang Kapulaga Amlapura, Selasa (11/6).

Tim melakukan kroscek guru TK, I Dewa Ayu Anom Pratiwi. Visitasi berikutnya di SD Negeri 1 Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, menilai Kasek Ni Komang Yuli Setiawati. Tim menggali informasi dan mencocokkan yang tertuang di portofolio dengan fisik aslinya. Juga mengkroscek keberadaan kedua guru itu. Prof Dr Wayan Maba mencari tahu kiprah I Dewa Ayu Anom Pratiwi dari Sekretaris Lurah Subagan I Gede Tantra. Begitu juga Prof Dr Ketut Suda mencari keterangan dari Kasek TK Negeri Pembina Karangasem Ni Nyoman Armini. Anggota juri Tim Widya Kusuma AA Alit Geria mencari keterangan dari Ketua PGRI Karangasem I Gede Ariyasa dan sebagainya.

Visitasi untuk mencari kredibilitas, pengabdian sosial dan kiprah dua guru dari pihak perwakilan Disdikpora, perbekel, lurah, prajuru adat dan tokoh masyarakat. Ketua Tim Dewi Handayani mengatakan, sesuai amanat UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, proses pembelajaran merupakan keseluruhan sistem, yang berkelanjutan. Di mana tenaga pendidik mesti profesional, mampu merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai pembelajaran, melakukan bimbingan dan penelitian, dan menyempatkan diri melakukan pengabdian masyarakat.

Berkat pengabdian bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat itulah, Provinsi Bali menyediakan penghargaan Trofi Widya Kusuma sebagai tokoh pendidikan Bali. Terutama kepada pendidik yang berprestasi akademis, non akademis, dengan melampirkan bukti fisik. “Ini bukan lomba, tetapi penilaian, layak tidaknya seorang guru  mendapatkan penghargaan sebagai tokoh pendidikan Bali,” jelas Dewi Handayani.

Kasek TK Negeri Pembina Ni Nyoman Armini dan Kabid PAUD dan PNF  (Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal) Disdikpora Karangasem I Nyoman Adil mengatakan, I Dewa Ayu Anom Pratiwi selama ini mampu menginspirasi guru TK lainnya di Karangasem. Sebab, yang bersangkutan selain Ketua IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia), sebagai instruktur nasional, asesor PAUD dan sering jadi narasumber di berbagai seminar.

Dewa Ayu Anom Pratiwi mengaku tanpa beban atas visitasi dan penilaian. Visitasi hanya mencocokkan bukti fisik yang ada di portofolio. “Mau tanya penghargaan yang pernah didapatkan, sesuai tertuang di portofolio ada di sini. Mengenai pengabdian di masyarakat agar ditanyakan kepada bendesa adat,” katanya. *k16

Komentar