nusabali

Gelombang Setinggi 6 M Hantui Perairan Bali

  • www.nusabali.com-gelombang-setinggi-6-m-hantui-perairan-bali

Nakhoda kapal penumpang dan nelayan diimbau waspada. Kondisi cuaca ekstrem ini diprakirakan berlangsung hingga Sabtu (15/6).

MANGUPURA, NusaBali

Cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi dan angin kencang akan menghantui wilayah Bali dalam beberapa hari ke depan. Prakiraan cuaca dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, gelombang dengan kisaran 4 meter hingga 6 meter terjadi di perairan sekitar Bali. Selain itu, kecepatan angin juga terpantau cukup kencang. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, BBMKG mengimbau nakhoda kapal penumpang, nelayan, dan pelaku usaha wisata bahari untuk tetap waspada.

Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Imam Faturahman, menerangkan dari pengamatan yang dilakukan pihaknya bahwa kondisi cuaca terhitung mulai Senin (10/6) hingga Sabtu (15/6) mendatang bisa dikategorikan ekstrem di sejumlah titik perairan di Bali. Angin kencang dan gelombang tinggi masih menyelimuti titik-titik itu dengan intensitas cukup tinggi. Masih menurut Imam, untuk perlu diwaspadai kecepatan angin dalam beberapa hari ke depan berkisaran antara 8 – 38 kilomter per jam. Hal ini tentu sangat ekstrem dari kisaran rata-rata normal yang hanya mencapai 4 – 25 km per jam.

“Kecepatan angin ini kemudian menyebabkan terjadi gelombang tinggi di beberapa titik, termasuk di perairan sekitar Bali. Bahkan, ketinggian gelombang diperkirakan dari kisaran 4 meter hingga 6 meter,” ungkapnya, Selasa (11/6) siang.

Imam merinci, faktor cuaca ekstrem ini karena adanya perubahan tekanan angin yang bergerak dari rendah ke tinggi yang cukup besar di perairan bagian Selatan Bali. Hal ini juga diperparah dengan pergerakan angin dari arah Timur dan Tenggara menuju Barat dan Utara, sehingga memicu terjadinya gelombang di seputaran perairan Bali. Tidak hanya itu, penyebab lain adalah fase basah MJO yang bergerak dan mendekati Indonesia. Meski terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi, Imam meyakini bahwa fenomena ini akan semakin mengecil ketika mencapai teluk.

“Secara umum, tidak ada hujan karena dampak cuaca ekstrem ini, tapi hanya angin kencang dan gelombang tinggi saja. Ini diperkirakan akan terjadi hingga Sabtu mendatang. Penyebab lainnya cuaca ekstrem ini karena pergerakan periodiknya fenomena MJO juga, fenomena tekanan basah ini juga salah satu pemicunya. Perkiraan ini akan berlangsung lima hari ke depan sudah berakhir,” urai Imam.

Imam menjelaskan, untuk titik-titik gelombamg tinggi yang diperkirakan mencapai 4 meter terjadi di Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, perairan Selat Bali yang mencakupi (Nusa Dua, Pecatu, Ungasan, dan perairan Selatan Nusa Penida). Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BBMKG selalu mengimbau pada masyarakat terutama nakhoda kapal penumpang dan nelayan yang beraktivitas agar selalu waspada dan memperhatikan setiap up-date Informasi yang dikeluarkan pihaknya.

“Memang ada beberapa titik ketinggian gelombang mencapai 6 meter, ada juga yang di kisaran 4 meteran. Untuk itu, patut diwaspadai situasi itu. Selain pelayaran, pengelola wisata bahari juga harus tetap waspada menyikapi cuaca ekstrem ini,” harapnya. *dar

Komentar