nusabali

Diduga Berulah Biar Bisa Pulang Gratis

  • www.nusabali.com-diduga-berulah-biar-bisa-pulang-gratis

Cium Bule di Pantai dan Ngaku Kehilangan Uang di Terminal

MANGUPURA, NusaBali

Dua orang pria harus berurusan dengan Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung pada Senin (10/6) pagi. Pasalnya, kedua pemuda tersebut nekat melakukan aksi tidak terpuji di dua lokasi berbeda di kawasan Badung. Dugaan awal, aksi mereka sengaja dilakukan agar ditangkap petugas berwajib dan selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman.

Aksi yang menghebohkan itu pertama terjadi di Pantai Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung pada Senin sekitar pukul 11.45 Wita. Dimana, seorang pemuda bernama Romiarta, 16, secara tiba-tiba hendak mencium seorang wisatawan wanita yang sedang berjemur di Pantai Legian. Sontak kekasih wisatawan itu naik pitam dan melayangkan bogem mentah ke wajah pelaku. Takut menjadi sasaran masa, satgas pantai pun mengamankan pelaku ke posko dan berkoordinasi dengan petugas Satpol PP Badung. Kemudian, di dalam posko itulah, petugas melakukan interogasi mendalam atas tindakannya itu serta memeriksa identitasnya. Namun, pria berkepala plontos ini berdalih tidak memegang KTP ataupun tanda pengenal lainnya. Pun kepada petugas, pelaku mengaku berasal dari Padang, Sumatra Barat ini ingin melakukan prank (mengerjai) wisatawan. "Pelaku ngakunya mau prank saja. Tapi, dia tidak punya apa-apa, HP juga tidak ada, terus cuma modal koper yang berisi pakaian dan laptop rusak saja," ungkap Kasatpol PP Kabupaten Badung, I Gusti Agung Kerta
Suryanegara yang dikonfirmasi melalui teleponnya, Senin (10/6) malam.

Menariknya, petugas Satpol PP yang menduga pelaku mengalami kelainan jiwa membawanya ke Puskesmas Kuta II untuk diperiksa. Namun, tim medis mengaku kondisi kejiwaan pelaku masih normal. Karena tidak menemukan tanda-tanda kelainan, pemuda itu dibawa ke posko untuk diperiksa lagi. Nah, saat diperiksa itulah, ia mengaku sudah 4 hari berada di Pantai Kuta dan belum makan, sehingga petugas kemudian membelikan makanan. Setelah itu, petugas Satpol PP berkordinasi dengan Dinas Sosial untuk memulangkan pelaku ke kampung halamannya dengan surat serah terima bernomor 301.5/1621/Sat Pol PP tanggal 20 Juni 2019. "Remaja ini tidak ada masalah kejiwaan. Dia memang pusing setelah dibogem kekasih wisatawan yang hendak diciumnya. Pas di posko, dia juga minta nasi dan kita berikan. Ya, setelah itu kondisinya mulai stabil, kemudian kita kirim ke Dinas Sosial Kabupaten Badung untuk dipulangkan," imbuhnya.

Kejadian menghebohkan keduanya terjadi di Terminal Mengwi, Kabupaten Badung pada Senin siang. Di lokasi itu, seorang pria bernama Muhamad Nur, 44, tampak kebingungan mencari petugas jaga dan memberitahu prihal kehilangan uang. Kemudian, petugas Satpol PP dan Kepolisian yang standby di lokasi melakukan interogasi barang berharga yang hilang. Anehnya, dompet milik pria kelahiran Jakarta 1975 ini justru masih berada di kantong lengkap dengan identitasnya. Hanya saja, uang sama sekali tidak ditemukan. Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, pria itu kemudian dibawa ke Dinas Sosial untuk dipulangkan ke kampung halamannnya. "Waktu kejadian dengan yang di Legian dan di Mengwi itu tidak jauh berbeda. Mereka ngaku kehilangan uang, sehingga kita evakuasi mereka ke Dinas Sosial semua. Tapi, yang anehnya memang yang di Terminal Mengwi, katanya kehilangan uang, tapi, surat- surat masih lengkap," aku Suryanegara yang merasa heran dengan dua kejadian itu.

Ia pun mencurigai, bahwa kedua pria itu hanyalah berpura-pura untuk ditangkap dan diamankan ke Dinas Sosial. Setelah itu, mereka akan dipulangkan atas dasar kemanusiaan melalui Dinas Sosial Kabupaten Badung. Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui apakah antara remaja pencium bule tersebut memiliki hubungan dengan pria yang mengaku kehilangan uang di Mengwi. "Dugaan kita memang mereka ini sindikat, ini cuma modus saja. Ya, setelah uang habis saat liburan, mereka pun luntang-lantung dan berharap ada yang memulangkan. Soalnya, mereka sama sekali tidak ada uang sepeser pun," curiga Suryanegara seraya mengakui keduanya sudah ditangani Dinas Sosial. *dar

Komentar