nusabali

Jokowi Dijadwalkan Lepas Pawai Budaya PKB

  • www.nusabali.com-jokowi-dijadwalkan-lepas-pawai-budaya-pkb

Hari Ini, Kadis Kebudayaan Paparkan Konsep PKB ke Istana Negara

DENPASAR, NusaBali

Pesta Kesenian Bali (PKB) XLI 2019 rencananya akan dibuka langsung Presi-den Jokowi, Sabtu (15/6) depan. Empat hari sebelum pembukaan, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Adnyana, rencananya akan mema-parkan konsep dan persiapan PKB di Istana Negara Jakarta, Selasa (11/6) ini.

“Besok (hari ini, Red) Kadis Kebudayaan Provinsi Bali akan memaparkan persiapan pelaksanaan PKB di Istana Negara. Saya sudah sempat bicara detail dengan Bapak Presiden dan meminta beliau hadir untuk melepas pawai budaya dan sekaligus membuka PKB. Sejauh ini, sudah disanggupi kedua-duanya akan dilakukan Bapak Presiden,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster saat jumpa pers persiapan PKB, di Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Senin (10/6).

Seuai jadwal yang sudah disusun, pawai budaya PKB rencananya akan dilepas Presiden Jokowi di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sandhi’, Niti Mandala Denpasar, Sabtu siang pukul 14.00 Wita. Habis pawai budaya, PKB renananya akan dibuka resmi Presiden Jokowi di Panggung Terbuka Ardha Chandra Taman Budaya Provinsi Bali, Jalan Nusa Indah Denpasar, Sabtu malam pukul 20.00 Wita.

Menurut Gubernur Koster, bukan hanya Presiden Jokowi yang akan hadir ke Bali serangkaian pembukaan PKB XLI 2019. Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana juga direncanakan akan mengajak anak dan cucunya. Selain itu, Ibu Negara Iriana disebut akan mengajak serta sejumlah istri menteri.

Koster menyebutkan, kesediaan Presiden Jokowi untuk hadir melepas pawai budaya dan sekaligus membuka PKB tahun ini sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat Bali, setelah pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin menang telak dengan raihan 91,68 persen suara di Pulau Dewata dalam tarung Pilpres, 17 April 2019 lalu. “Kita doakan agar beliau tidak ada hambatan untuk datang ke Bali," harap Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Pelaksanaan PKB XLI 2019 ini, kata Koster, sebagai kebangkitan pemajuan kebudayaan Bali. Hal yang fundamental adalah fokus memberikan ruang pada seni tradisi berbasis sekaa sebunan yang ada di masing-masing desa adat. Koster ingin sekaa-sekaa sebunan yang hidup di desa adat bisa tetap hidup, kokoh, dan semakin berkembang.

“Ini pelaksanaan PKB pertama di periode kepemimpinan saya sebagai Gubernur Bali. PKB ini memang secara fundamental kami ubah. Sejalan dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, PKB pun menjadi ajang implementasi pelestarian seni budaya. Spiritnya kita jaga dan kita teruskan untuk memperkuat upaya pelestarian seni budaya kita yang adi luhung, dengan menambah pengayaan sesuai perkembangan zaman,” tandas Koster.

“Fokusnya pada seni-seni berbasis tradisi yang ada di desa adat, yang dikembangkan melalui sekaa-sekaa sebunan. Dan, sekaa sebunan menunjukkan kekuatan ikatan para anggota sekaa, keguyuban dan rasa gotong royongnya. Ini sebagai bagian dari kohesi sosial masyarakat Bali,” imbuhnya.

Permasalahan klasik seperti anggaran yang sering dikeluhkan kabupaten/kota, menurut Koster, saat ini sudah teratasi. Sebab, masing-masing kabupaten/kota se-Bali diberikan anggaran sekitar Rp 400 juta, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Namun, Koster mengaku belum bisa menaikkan dana lebih banyak, lantaran Kebijakan Umum Anggaran (KUA) telah disusun dirinya dilantik menjadi Gubernur Bali, awal September 2019 lali.

Yang jelas, kata Koster, anggaran untuk PKB tahun 2020 mendatang akan dinaikkan lagi. “Tahun ini sudah naik (anggaran) untuk kabupaten/kota. Kalau tahun-tahun sebelumnya kisaran Rp 200 juta, sekarang sudah naik jadi Rp 400 juta. Tahun depan naik lagi. Kemarin tidak bisa saya rapikan (anggaran, Red) karena saya masuknya bulan September 2018. Sedangkan Kebijakan Umum Anggarannya sudah disusun sebelum saya jadi Gubernur,” beber suami dari dramawati Ni Putu Putri Suastini ini.

Sedangkan untuk permasalahan seperti parkir PKB, Koster telah memerintahkan panitia berkoordinasi dengan desa adat yang memiliki wilayah Taman Budaya. Dia berharap tarif parkir tidak lagi mahal lantaran ada event PKB.

“Kalau masalah parkir, tentu saya berharap bisa ditata secara baik. Karena ada desa adat yang mengelola, nanti saya minta panitia berkoordinasi dengan desa adat di sana agar jadi lebih tertib. Harga parkir juga jangan mahal, jangan kayak mengikuti harga pasar, karena banyak permintaan jadi naik harga. Jangan begitu,” pesan Koster yang notabene mantan anggota Komisi X DPR RI (antara lain membidangi seni budaya, adat, pariwisata, ekonomi kreatif) tiga kali periode.

Sementara itu, Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Adnyana, menjelaskan PKB XLI 2019 mengambil tema ‘Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin’. Tema ini dimaknai sebagai kesadaran dalam memuliakan daya energi dan kekuatan unsur semesta, yakni udara, angin, napas atau sebutan lainnya.

Menurut Adnyana, pawai budaya PKB yang dilepas di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sandhi’, Sabtu nanti, akan diikuti 4.370 orang, meliputi kontingen 9 kabupaten/kota se-Bali, ISI Denpasar, SMKN 3 Sukawati, partisipan luar daerah dan luar negeri (ISBI Tanah Papua, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Jatim, dan partisipasi dari Republik Rakyat Tiongkok).

Sedangkan pembukaan PKB di Panggung Terbuka Ardha Chandra Taman Budaya, Sabtu malam pukul 20.00 Wita, akan dimeriahkan dengan Oratorium Tari ‘Bali Padma Bhuwana’ dari ISI Denpasar. “Selama sebulan PKB, 15 Juni-13 Juli 2019, akan diisi 220 pergelaran seni. Selain itu, juga diisi dengan berbagai lomba, pameran, workshop, dan sarasehan,” jelas Adnyana. *ind

Komentar