nusabali

Sanjaya Yakin DPP PDIP Tidak Akan Keliru Jatuhkan Rekomendasi Cabup

  • www.nusabali.com-sanjaya-yakin-dpp-pdip-tidak-akan-keliru-jatuhkan-rekomendasi-cabup

Dapat Saingan dalam Perebutan Tiket Cabup Tabanan

TABANAN, NusaBali

Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, mendapat saingan dalam perebutan rekomendasi tiket Calon Bupati (Cabup) ke Pilkada Tabanan 2020 di internal partainya. Pesaing dimaksud adalah I Gede Deddy Pratama, adik kandung dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. IKG Sanjaya sendiri merasa yakin DPP PDIP tidak akan keliru jatuhkan rekomendasi Cabup.

Informasi yang santer beredar di Tabanan belakangan ini, Gede Deddy Prata-ma digadang-gadang akan ikut bersaing dengan IKG Sanjaya berebut reko-mendasi tiket Cabup Tabanan ke Pilkada 2020. Gede Deddy Pratama adalah putra kedua Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, dari istri pertamanya, Ni Ketut Suprapti (almarhum).

Deddy Pratama notabene merupakan adik kandung Bupati Tabanan (2010-2015, 2016-2021) Ni Putu Eka Wiryastuti. Kader PDIP asal Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti ini kini menjabat sebagai Sekerataris DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Tabanan. BMI adalah organisasi sayap PDIP. Kesehariannya, Deddy Pratama aktif mengikuti kegiatan sang kakak, Bupati Eka Wiryastuti.

Betulkah Dedy Pratama akan maju tarung ke Pilkada Tabanan 2020? Saat dikonfirmasi NusaBali di Tabanan, Senin (10/6), paman dari Deddy Pratama, yakni I Nyoman Sudiana, mengatakan belum tahu informasi tersebut. “Kurang tahu saya, isu dari mana itu? Kami di keluarga saja belum tahu. Tapi, sah-sah saja masyarakat kalau mengisukan sepertu itu,” terang Sudiana.

Yang jelas, adik kandung dari Adi Wiryatama ini mengatakan sejauh ini belum pernah ada rapat keluarga yang mengarah pembahasan Pilkada Tabanan 2020, apalagi soal pencalonan Deddy Pratama. Menurut Sudiana, dari segi pengalaman, Deddy Pratama belum cukup untuk nyalon Bupati. "Terserah kalau masyarakat yang bilang itu,” tandas caleg terpilih DPRD Tabanan 2019-2024 berstatus incumbent dari PDIP Dapil Kecamatan Penebel-Baturiti ini.

Sementara itu, IKG Sanjaya menyatakan tidak khawatir muncul pesaing di internal PDIP dalam berebut rekomendasi tiket Cabup Tabanan ke Pilkada 2020. Ketua DPC PDIP yang masih menjabat Wakil Bupati Tabanan 2016-2021 ini justru merasa senang dan bangga jika ada tokoh, baik dari kalangan politik atau masyarakat umum, yang ikut meramaikan bursa Cabup di PDIP.

"Bagi saya selaku pimpinan partai, justru sangat mendorong hal ini. Tidak ada masalah,” jelas Sanjaya di Tabanan, Senin kemarin. Sanjaya menegaskan, semakin ramai bursa Cabup dan Cawabup, itu lebih bagus. "Daripada tidak ada calon, justru kurang baik," tegas politisi PDIP asal Banjar Dauh Pala, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan ini.

Terkait rekomendasi tiket Cabup Tabanan, Sanjaya menyerahkan sepenuhnya kepada kewenangan DPP PDIP. Sanjaya yakin DPP PDIP sudah paham siapa yang pantas mendapatkan rekomendasi melanjutkan perjuangan di Tabanan. "Saya yakin DPP PDIP pasti tidak akan salah rekomendasi. Siapa pun nanti dapat rekoemendasi, yang penting kita bersabar dan berdoa," papar Wakil Bupati Taanan dua kali periode (2010-2015, 2016-2021) ini.

Sanjaya juga mengaku tidak khawatir partainya akan pecah, meski nanti muncul penantang dari internal PDIP sebagai Cabup Tabanan. Alasannya, PDIP sudah teruji di Tabanan maupun Bali. Dia mencontohkan saat Pilgub Bali 2018 lalu, ketika awalnya banyak yang nyalon sebagai Cabup di PDIP. Tapi, ketika rekomendasi keluar, seluruh kader akhirnya mendukung calon yang disung PDIP.

"Kita sudah buktikan ini di setiap hajatan Pilkada. Nanti pun akan demikian, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ketika rekomendasikan keluar dari DPP PDIP, saya yakin keluarga besar PDIP memiliki wawasan dan kedewesan yang tinggi, tidak mungkin pecah," tandas Sanjaya.

PDIP sendiri potensial melawan kotak kosong dalam Pilkada Tanbanan 2020, jika Golkar sampai ikut merapat ke barisan Banteng Moncong Putih. Berdasarkan hasil Pileg 2019, hanya PDIP yang bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Tabanan 2020. Pasalnya, PDIP mendominasi 28 kursi dari total 40 kursi DPRD Tabanan 2019-2024 atau kuasai 70,00 persen suara parlemen. Ini jauh melebihi syarat minimal 20,00 persen suara parlemen untuk usung paket Cabup-Cawabup.

Sedangkan Golkar menempati posisi kedua dengan perolehan 5 kursi DPRD Tabanan 2019-2024 atau hanya 12,5 persen suara parlemen hasil Pileg 2019. Jadi, Golkar harus berkoalisi dengan parpol lain non PDIP jika ingin mengusung paket calon ke Pilkada Tabanan 2020. Golkar bisa menggaet Gerindra atau NasDem, yang sama-sama memiliki 3 kursi DPRD Tabanan 2019-2024 atau 7,5 persen suara parlemen.

Jika salah satu antara NasDem dan Gerindra merapat ke PDIP, berarti Pilkada Tabanan 2020 bisa selamat diikuti 2 paket calon dari parpol. Sebaliknya, jika justru Golkar yang ikut merapat ke PDIP, berarti tak ada lagi gabungan parpol yang bisa mengusung paket calon. Sebab, kekuatan tiga parpol tersisa termasuk Demokrat, maksimal hanya memiliki kekuatan 17,5 persen suara parlemen.

Kemungkinan PDIP akan melawan kotak kosong di Pilkada Tabanan 2020 sudah semakin terbuka, setelah Golkar melakukan komunikasi dengan kubu Banteng Moncong Putih. Apalagi, dalam Pilkada Tanbanan 2015 lalu, Golkar juga ikut masuk barisan PDIP yang mengsung pasangan incumbent Ni Putu Eka Wiryastuti-IKG Sanjaya. *des

Komentar