nusabali

Bale Terbakar, Pekak Nyaris Terpanggang

  • www.nusabali.com-bale-terbakar-pekak-nyaris-terpanggang

Peristiwa kebakaran menimpa bangunan Bale Sari milik keluarga Ni Gusti Ayu Komang Sutiami, 54, di Banjar Taman, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Sabtu (8/6) malam.

NEGARA, NusaBali

Mertua dari Gusti Ayu Komang Sutiami, I Wayan Asih, 75, nyaris tewas terpanggang, sebelum akhirnya berhasil selamat dari maut dalam kondisi terluka bakar.

Musibah kebakaran di rumah keluarga Gusti Ayu Komanang Sutiami ini terjadi Sabtu malam sekitar pukul 20.00 Wita. Informasi di lapangan, saat musibah kebakaran terjadi, I Wayan Asih berada di rumah sendirian. Sedangkan Gusti Ayu Sutiami malam itu sedang pergi ke sebuah swalayan di Kota Negara bersama anaknya, I Putu Eka Mahardika, 33, dan cucunya.

Nah, saat berada di swalayan, Gusti Ayu Sutiami tiba-tiba mendapat telepon dari salah satu tetangga yang mengabarkan terjadi kebakaran di Bale Sari rumahnya yang sedang direnovasi. “Yang pertama tahu terjadi kebakaran adalah tetangga. Dia tahu ada kebakaran, setelah melihat mertua saya (Wayan Asih) jalan sendirian keluar dari rumah dan banyak anjing menggongong,” ungkap Sutiami di TKP, Sabtu malam.

Begitu mendengar kabar kebakaran rumahnya, Sutiami dan anaknya langsung bergegas pulang dari swalayan. Saat tiba di rumah, dia melihat api sudah melalap bangunan Bale Sari. Sedangkan Seksi Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana belum tiba.

Malam itu, ada unit mobil Damkar yang dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api, hingga kebakaran tidak meluas. Namun, bangunan Bale Sari ukuran 3 meter x 3 meter dan seluruh barang berharga di dalamnya sudah hangus. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.00 Wita. Sedangkan mertuanya, Wayan Asih, berhasil selamat dari maut dalam kondisi luka bakar di lengan kanan dan punggung, hingga harus dilarikan ke RSUD Negara.

Menurut Sutiami, Bale Sari di depan bangunan induk rumahnya yang sedang direnovasi itu buat sementara memang digunakan sebagai tempat penyimpanan sejumlah barang berharga. Termasuk TV, AC, kasur, sofa, serta lemari berisi pakaian, perhiasan emas, uang, dan dokumen berharga macam sertifikat, ijazah. Semua barang berharga tersebut ludes diamuk api.

“Semua barang-barang berharga saya taruh di Bale Sari, karena rumah sedang direnovasi. Itu semua habis terbakar. Kerugian material diperirakan mencapai Rp 200 juta,” tutur Sutiami, yang kesehariannya bekerja sebagai PNS di Polres Jembrana ini.

Sutiami menyebutkan, Bale Sariyang ludes terbakar itu selama ini dijadikan tempat tidur mertuanya, Wayan Asih. Sedangkan Sutiami untuk sementara menumpang di rumahnya adiknya yang juga berada di Banjar Taman, Desa Batuagung selama renovasi rumahnya.

Sekadar dicatat, kesehariannya Sutiani hanya tinggal berdua bersama mertuanya, Wayan Asih, di rumah tersebut. Sedangkan suaminya sudah lama almarhum. Sementara anak semata wayangnya, Putu Eka Mahardika, merantau ke Denpasar bersama keluarga. Saat musibah kebakaran, Sabtu malam, Eka Mahardika bersama istri dan anaknya kebetulan pulang ke Jembrana.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yogie Pramagita, mengatakan dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, kebakaran di rumah Gusti Ayu Sutiami diduga terjadi akibat korsleting listrik. “Kemarin tim sudah langsung turun melakukan olah TKP. Dugaan sementara akibat korsleting listrik,” kata AKP Yogi saat dikonfirmasi NusaBali di Negara, Minggu (9/6). *ode

Komentar