nusabali

Kader dari Bangli-Badung Gerudug Demer

  • www.nusabali.com-kader-dari-bangli-badung-gerudug-demer

Kader Golkar tantang Dauh Wijana tunjukkan bukti dan hasil investigasi terkait pelanggaran Wayan Muntra di Badung

Ngotot Tolak Pelengseran Gunawan dan Muntra dari Kursi Ketua DPD II Golkar


DENPASAR, NusaBali
Keputusan Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer melengserkan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota, menuai penolakan. Bahkan, kader Golkar dari Kabupaten Badung dan Kabupaten Bangli mendatangi Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali di Jalan Surapati 9 Denpasar, Minggu (9/6) siang, seaya minta dipertemukan dengan Demer.

Para kader Beringin dari dua daerah ini tidak terima pelengseran Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra dan Ketua DPD II Golkar Bangli, I Wayan Gunawan, yang merupakan ketua partai hasil Musyawarah Daerah (Musda). Mereka yang datang menggerudug DPD I Golkar Bali, Minggu kemarin, adalah kader dari unsur pengurus DPD II Golkar Badung, penguris DPD II Golkar Bangli, Pengurus Kecamatan (PK) Golkar se-Badung, dan PK Golkar se-Bangli.

Mereka sebenarnya datang untuk bertemu langsung dengan Demer, seorang Plt Ketua DPD I Golkar Bali yang berani-beraninya melengserkan Ketua DPD II Golkar produk Musda. Sayangnya, Demer tidak ada di Kantor DPD I Golkar Bali. Massa Golkar dari Badung dan Bangli hanya diterima oleh Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry dan anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, Dewa Made Widiyasa Nida. Uniknya, Ketua DPD II Golkar Gianyar Made Dauh Wijana juga ikut menerima mereka. Dauh Wijana hadir dalam kapasitasnya selaku jabatan rangkapnya sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali.

Tak pelak, suasana di Kantor DPD I Golkar Bali diwarnai ketegangan. Pantauan NusaBali, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang merupakan loyalis I Wayan Suyasa, Sekretaris DPD II Golkar Badung yang baru diangkat Demer menjadi Plt Ketua DPD II Golkar Badung menggantikan Wayan Muntra, tampak berjaga-jaga di depan pintu masuk. AMPG juga berjaga-jaga saat Sugawa Korry menerima kader Golkar dari Bangli dan Badung, hingga terkesan suasana gawat.

Pengurus DPD II Golkar Bangli dan PK Golkar se-Bangli lebih dulu diterima Sugawa Korry di Ruangan Sekretaris DPD I Golkar Bali, Minggu siang pukul 11.00 Wita. Rombongan kader Golkar dari Bangli dipimpin oleh I Gede Koyan Eka Putra. Meski pertemuan digelar tertutup, namun dari ventilasi ruangan terdengar jelas penolakan kader terhadap keputusan Demer yang melengserkan Wayan Gunawan sebagai Ketua DPD II Golkar Bangli melalui SK Kep-10/Golkarda/VI/2019.

Intinya, kader dari Bangli sepakat menolak keputusan pelengseran Gunawan dan meminta keputusan mem-Plt-kan politisi senior tersebut agar dicabut. Mereka juga menegaskan para kader, Ketua PK Golkar se-Bangli, dan pengurus DPD II tetap mendukung Gunawan sebagai Ketua DPD II Golkar Bangli. Alasannya, Gunawan sangat berprestasi memimpin partai di Bangli. “Kami akan menempuh jalur organisasi yakni ke Mahkamah Partai Golkar. Kami akan tunduk dan taat dengan keputusan Mahkamah Partai,” ujar Koordinator PK Golkar se-Bangli, Gede Koyan Eka Putra.

Dalam kesempatan itu, Sugawa Korry membeber alasan kenapa Gunawan dilengserkan paksa dari jabatan Ketua DPD II Golkar Bangli. Menurut Sugawa Korry, Gunawan melakukan pelanggaran berat. Salah satunya, menggebrak meja saat rapat di DPD I Golkar Bali yang dipimpin Demer. Selain itu, juga aksi demo-demo di DPD I Golkar Bali saat kedatangan Korbid Kepartaian DPP Golkar, Ibnu Munzir, di mana Gunawan---yang mantan Ketua Fraksi Golkkar DPRD Bali tiga kali periode---diindikasikan ikut mendalanginya.

Sementara itu, ratusan kader Golkar dari Badung sudah menunggu di Wantilan Kantor DPD I Golkar Bali saat Sugawa Korry menerima kader dari Bangli. Tujuannya pun sama, mereka ingin dipertemukan dengan Demer dan menolak pelengseran paksa Wayan Muntra sebagai Ketua DPD II Golkar Badung.

Ratusan Beringin dari bersama para Ketua dan Sekretaris PK Golkar se-Badung di 6 kecamatan yang nglurug Kantor DPD I Golkar Bangli, Minggu kemarin, dipimpin Wakil Ketua DPD II Golkar Badung, AA Buminatha dan Koordinator PK Golkar se-Badung Wayan Mudana (Ketua PK Golkar Kuta Selatan). Mereka diterima Sugawa Korry cs dengan duduk lesehan di Wantilan DPD I Golkar Bali.

Yang menegangkan, sejumlah pria berbadan kekar berbaju AMPG berdiri mengawal jajaran Sugawa Korry cs. Koordinator PK Golkar se-Badung, Wayan Mudana, pun meminta para pria berbadan kekar itu agar duduk saja, sehingga suasana menjadi sedikit sejuk.

Kepada kader dari Badung, Sugawa Korry mengungkap kesalahan yang dilakukan Ketua DPD II Badung Wayan Muntra, yakni melarang kader Kosgoro 1957 hadir dalam Musda Kosgoro 1957 di Balai Budaya Kertalangu, Denpasar Timur yang dihadiri langsung Ketua Umum Kosgoro, Agung Laksono. Karenanya, DPP Kosgoro mengeluarkan surat supaya DPP Golkar dan DPD I Golkar Bali memberikan sanksi kepada Ketua DPD II Golkar Badung. “Atas surat Kosgoro itu, Golkar Bali juga melakukan investigasi ke Badung. Kami menugaskan Pak Dauh Wijana investigasi ke Badung,” dalih Sugawa Korry.

Namun, pernyataan Sugawa Korry itu dipatahkan oleh Ketua OKK PK Golkar Kuta Selatan, Wayan Sumantra Karang, yang meminta bukti bahwa Dauh Wijana pernah ke Badung dan menunjukkan hasil investigasinya. “Coba sampaikan bukti dan hasil investigasi saudara senior Dauh Wijana di Badung. Ada saksi, komunikasi perintah lewat telepon?” tanya Sumantra Karang kepada Dauh Wijana.

Sedangkan Wakil Ketua DPD II Golkar Badung, AA Buminatha, menyatakan surat undangan Musda Kosgoro tidak pernah sampai ke DPD II Golkar Badung. “Bagaimana Pak Wayan Muntra selaku Ketua DPD II Golkar Badung berani memerintahkan kader Kosgoro hadir ke acara Pak Agung Laksono? Kosgoro di Badung terjadi dualisme. Ada 2 Ketua Kosgoro di Badung, yaitu IGA Agung Inda Trimafo Yudha dan I Ketut Suiasa. Mereka sudah bukan kader Golkar lagi. Dan, undangan Musda tidak pernah disampaikan ke DPD II Golkar Badung,” tandas mantan anggota DPRD Badung 2004-2009 ini.

Sebaliknya, Made Dauh Wijana mengaku tidak mengejar sampai kepada pengakuan orang per orang bahwa sudah turun lakukan investigasi ke Badung. Dauh Wijana mengkonfirmasi adanya larangan oleh Ketua DPD II Golkar Badung saja untuk hadiri Musda Kosgoro. “Saya tidak mungkin sampai cari adanya komunikasi lewat WA (WhatsApp). Saya memang konfirmasi dan mengecek atas dasar surat Kosgoro,” dalih Ketua DPD II Golkar Gianyar yang meggantikan Gunawan sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali 2019 ini.

Karena perdebatan semakin panjang, tokoh AMPG Bali, AA Tri Candra Arka alias Gung Cok, akhirnya menyela. Putra politisi senior Golkar (almarhum) I Gusti Ketut Adhiputra ini meminta sebaiknya Wayan Muntra dipertemukan dengan Demer. “Kalau tidak, ini akan jadi debat sampai berhari-hari nggak selesai. Sekarang saya minta duduk bersama, pertemukan Pak Muntra dengan Pak Demer. Bagi kami semuanya bisa diselesaikan di Bali, tidak harus ke Mahkamah Partai. Saya juga kasihan dengan Pak Suyasa yang ditunjuk jadi Plt Ketua Golkar Badung. Saya kira Pak Suyasa juga sedih dan berat menggantikan Pak Muntra,” papar adik kandung dari anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, AA Bagus Adhi Mahendra Putra ini.

Habis Gung Cok angkat bicara, pertemuan kader Golkar dari Badung dan Sugawa Korry cs akhirnya bubar dan kedua kubu saling bersalam-salaman. Kader Golkar se-Badung menyerahkan surat penolakan pelengseran Wayan Muntra. Mereka juga deklarasi kebulatan tekad mendukung Wayan Muntra jadi Ketua DPD II Golkar Badung. Surat dukungan buat Wayan Muntra itu dibuktikan dengan tandatangan para Ketua dan Sekretaris PK Golkar se-Badung.

Enam (6) Ketua DPD II Golkar Kabupaten ini diberhentikan Demer dan posisinya digantikan dengan Pelaksana Tugas (Plt), sebagaimana diberitakan, dilakukan melalui rapat pleno di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Selasa (4/6) sore. Pertama, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, yang digantikan oleh Plt I Gusti Made Winuntara (sebelumnya menjabat Wakil Ketua Bappilu Wilayah Bangli DPD I Golkar Bali).

Kedua, Ketut DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, yang digantikan Plt I Wayan Suyasa (sebelumnya Sekretaris DPD II Golkar Badung). Ketiga, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri alias ABG, yang digantikan Plt I Nyoman Wirya (sebelumnya Wakil Ketua Bappilu Wilayah Tabanan DPD I Golkar Bali). Keempat, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, yang digantikan oleh Plt Made Suardana (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Jembrana DPD I Golkar Bali).

Kelima, Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya, yang digantikan Plt Ida Gede Komang Kresna Budi (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Buleleng DPD I Golkar Bali). Keenam, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, yang digantikan Plt IGN Setiawan (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Karangasem DPD I Golkar Bali).

Mereka yang dilengserkan ini semuanya merupakan nakhoda partai hasil Musda Golkar Kabupaten tahun 2016 lalu, kecuali Made Adi Djaya. Khusus Made Adi Jaya, sebelumnya naik menjadi Plt DPD II Golkar Buleleng menggantikan I Putu Singyen---ketua partai hasil Musda Golkar Buleleng 2016 yang dianggap membelot di Pilkada Buleleng 2017.

Sedangkan 3 Ketua DPD II Kabupaten/Kota lainnya hasil Musda 2016, selamat dari aksi pemberangusan Demer, yakni Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandira, Ketua DPD II Golkar Gianyar I Made Dauh Wijana, dan Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi. Mariyana Wandira dan Dauh Wijana dipastikan tidak kena garis pemberangusan, karena memang masuk gerbongnya Demer. Sementara Made Ariandi selamat, karera lebih sering berposisi mencari titik aman dan lihai melihat situasi. *nat

Komentar