nusabali

BPBD dan Balawista Pantau Gunung Agung

  • www.nusabali.com-bpbd-dan-balawista-pantau-gunung-agung

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem bersama Balawista Desa Tulamben, Kecamatan Kubu memantau Gunung Agung dari perairan Desa Tulamben, Kecamatan Kubu.

AMLAPURA, NusaBali

Sebab Desa Tulamben terutama di Objek Wisata Tulamben, merupakan jalur lahar jika Gunung Agung erupsi besar. Pantauan dilakukan menggunakan jukung, juga sambil memantau aktivitas wisata diving di Objek Wisata Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Jumat (7/6).

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengatakan walau Desa Tulamben dan sekitarnya di wilayah KRB (Kawasan Rawan Bencana) II, namun sering dilanda banjir di setiap musim hujan karena sungai yang ada berhulu di Gunung Agung. Begitu juga jika terjadi erupsi besar, material lahar yang keluar dari puncak Gunung Agung hanyut melintasi Desa Tulamben kemudian terbuang ke laut. Sedangkan di Pantai Tulamben merupakan Objek Wisata Tulamben yang selama ini mengandalkan panorama alam bawah laut. "Makanya kami melakukan antisipasi, memantau Gunung Agung pagi hari, tetap terlihat secara visual ada hembusan tipis. Pertanda Gunung Agung masih aktif, yang statusnya siaga (level III)," kata IB Arimbawa.

Jauh sebelumnya, selama Gunung Agung status awas tahun 2017, aktivitas di Objek Wisata Tulamben sempat ditutup. Khawatir terjadi erupsi besar-besaran, membahayakan wisatawan yang menginap di sejumlah hotel dan warga masyarakat. Pantauan juga dilakukan bertujuan mengecek jalur-jalur evakuasi, di mana jika terjadi erupsi ditandai lontaran lava pijar yang dahsyat. Evakuasi bisa dilakukan ke utara menuju jalur Singaraja atau ke selatan menuju Desa Abang, Kecamatan Abang, Karangasem.

Selama ini, saat Gunung Agung sesekali erupsi yang ditandai hujan abu dan lontaran lava pijar, paling jelas terlihat dari Objek Wisata Tulamben. Sebab tidak ada pohon dan bangunan yang menghalangi Gunung Agung. Dari Desa Tulamben ke arah utara Gunung Agung, hanyalah tanah lahar, sehingga sekecil apapun aktivitas Gunung Agung, terlihat jelas.

Di samping itu, BPBD bersinergi dengan Balawista Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, mengingat balawista juga memiliki program patroli laut memantau aktivitas berwisata menyelam yang ramai didatangi wisatawan setiap hari. Menyelam di Objek Kapal Liberty Amerika yang tenggelam tahun 1941. Hanya saja, semakin ramai wisatawan menikmati panorama kapal Liberty, suasana di dalam laut kurang bagus, Sebab, airnya jadi keruh. "Bagi wisatawan yang datang pertama kali di pagi hari, akan lebih leluasa dan jelas menikmati panorama kapal liberty. Selanjutnya, airnya sedikit keruh, karena banyak wisatawan lalulalang yang menyelam,' katanya.

Sedangkan Koordinator Balawista Desa Tulamben, I Ketut Suparta mengatakan, tujuan patroli untuk memberikan rasa nyaman kepada wisatawan. Juga berjaga-jaga agar tidak ada wisatawan yang mengalami masalah. *k16

Komentar