nusabali

Agung Suyoga Relakan Cita-cita Jadi Notaris

  • www.nusabali.com-agung-suyoga-relakan-cita-cita-jadi-notaris

Hingga kuliah S1, Agung Suyoga tidak tertarik pada politik.

DENPASAR, NusaBali
Cita-cita Agung Suyoga, 26, untuk menjadi seorang notaris kandas. Hal itu karena kini ia harus bersiap-siap untuk menjabat di DPRD Provinsi Bali periode 2019-2024. Pria bernama lengkap AA Gede Agung Suyoga SH, diketahui terpilih sebagai caleg termuda dari PDIP Dapil Denpasar dengan suara terbanyak, yakni 38.101 suara sesuai perhitungan KPU. Pencapaian ini justru mengejutkan baginya, mengingat dahulu ia tidak begitu meminati politik.

“Almarhum (ayah) dulu pernah ngajakin saya untuk terjun di politik, dalam artian kan masih ikut di struktur partai, cuman dulu waktu S1 memang belum tertarik tiang secara pribadi karena saya pikir berpolitik itu sulit bermasyarakat,” tutur Agung Suyoga pada NusaBali ketika ditemui pada Sabtu (25/5) di kediamannya, Desa Pakraman Intaran, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan.

Putra kedua dari AA Kompiang Raka (almarhum) dan AA Putu Adi ini akhirnya dipercaya untuk melanjutkan perjuangan ayahnya yang berpulang mendadak akibat mengidap tensi tinggi pada 7 Agustus 2018 lalu. Belum banyak yang dipelajari Agung Suyoga, mengingat segalanya serba mendadak, terlebih minatnya dalam hal politik cukup rendah hingga dirinya menginjak S1. Namun, menurutnya kepercayaan masyarakat harus dijaga. Ia berusaha maju dengan kemampuan dan tim yang dimilikinya.

Barulah, ketika Agung Suyoga mulai menempuh S2, secara perlahan ia mengikuti jejak almarhum ayahnya untuk bermasyarakat, khusunya di jalan politik. Dirasa menyenangkan, pemuda yang menempuh S1 Hukum Bisnis di Universitas Udayana itu pun menetapkan hatinya untuk terjun ke jalan politik. “Saya juga tidak menyangka akan secepat ini perjalanannya. Tapi, masyarakat juga masih percaya sama kita, kenapa kita tidak berusaha yang terbaik untuk mereka?” lanjut adik dari AA Ayu Manik Pratiwiningrat tersebut.

Pemuda yang tengah menjalani fase tesis di S2 Kenotariatan Universitas Warmadewa ini pun harus mengurungkan niatnya untuk menjadi notaris. Terangnya, untuk menjadi notaris ia harus magang 2 sampai 3 tahun di sebuah instansi lepas menyandang gelar master, namun karena waktu sudah mepet maka impian itu kandas. “Waktu lulus S1, punya pikiran ingin ke jalan yang berbeda dari almarhum. Jadi, silakan almarhum jalan di politiknya, saya lebih tertarik untuk ke notarisnya. Namun, setelah jalan S2, saya mulai merasakan kesulitan untuk mencapai impiannya itu karena harus menjabat,” pungkas pemuda lulusan SMAN 2 Denpasar itu.

Sebelum terjun ke politik, Agung Suyoga mengabiskan waktunya untuk mengelola bisnis keluarga berupa 2 villa di bilangan Danau Poso, Sanur, Denpasar. Tidak banyak organisasi yang diikutinya, kecuali pernah menjabat sebagai Wakil Ketua STT Desa Intaran beberapa tahun dan berkecimpung bersama gerakan Bali Tolak Reklamasi (BTR) tiga tahun belakangan. Selebihnya pemuda yang hobi berkemah dan pergi ke pantai itu berharap, bahwa ke depannya jika ada kaderisasi partai atau kaderisasi calon, keberadaan anak muda bisa dipertimbangkan. Menurutnya, anak muda juga punya visi misi dan sejarah itu dimulai dari diri Agung Suyoga. *cr41

Komentar