nusabali

SDN 3 Duda Olah Sampah Berbasis Sibiomasi

  • www.nusabali.com-sdn-3-duda-olah-sampah-berbasis-sibiomasi

Seluruh siswa dan guru di SD Negeri 3 Duda, Banjar Jangu, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem diberdayakan untuk melakukan inovasi, mengolah sampah berbasis sibiomasi (sistem bio manajemen terintegrasi).

AMLAPURA, NusaBali

Pengolahan sampah tersebut efektif sejak enam bulan, sampah hasil produksinya digunakan pupuk, tanaman sekolah.

Pengolahan sampah itu, dikoordinasikan Kasek Ni Wayan Suartini, dengan memberdayakan 94 siswa dan 9 guru. Sehingga sejak enam bulan sekolah itu terbebas dari segala jenis sampah. Kepada NusaBali, Ni Wayan Suartini menuturkan di SDN 3 Duda, Banjar Jangu, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Jumat (31/5).

Inovasi itu dilakukan atas saran dari Perbekel Duda I Gusti Agung Ngurah Putra. Secara teknis dijelaskan, dengan membangun 30 lubang di halaman sekolah, kedalaman 40 cm, diameter 10 cm menggunakan beton, selanjutnya lubang itu diisi aktivator (bakteri pengurai sampah) sekitar 5 cc tiap lubang. Maka sampah yang dimasukkan yang telah dipilah, yang dikumpulkan sampah daun, dan sisa makanan. Sampah itu dimasukkan hingga penuh, selanjutnya ditutup anen pupuk kompos, setiap 25-30 hari sekali, langsung diangkat digunakan pupuk tanaman di sekitar sekolah.

Juga menyediakan dua sit box, dengan ukuran tinggi 1 meter, dan diameter 50 cm, khusus menampung sisa makanan. "Tiap hari siswa mengisi lubang-lubang itu. Satu lubang yang diisi sampah daun dan sisa makanan sampai penuh, setelah penuh barulah berpindah ke lubang lain, begitu seterusnya. Jika sampah sisa makanan masih berisi sabun, agak lama sampah terurai," jelas Ni Wayan Suartini, Kasek SDN 3 Suda sejak tahun 2008.

Di SDN 3 Duda katanya, tiap kelas ada guru pengasuhnya, membimbing siswa agar secara berkelanjutan melakukan aktivitas mengolah sampah. Tercatat 94 siswa diberdayakan, masing-masing: kelas I sebanyak 8 siswa, kelas II sebanyak 22 siswa, kelas III sebanyak 13 siswa, kelas IV sebanyak 13 siswa, kelas V sebanyak 19 siswa dan kelas VI sebanyak 19 siswa.

Khusus sampah plastik yang telah dipilah dengan sampah daun dan sisa makanan, dicuci. Selanjutnya dikumpulkan diambil pihak perangkat desa.  "Jadi sejak enam bulan lalu di SDN 3 Duda, terbebas dari sampah. Suasananya jadi nyaman, ramah lingkungan dan rindang," katanya.

Di bagian lain Perbekel Duda I Gusti Agung Ngurah Putra mengakui, memulai memberdayakan masyarakat dalam hal mengolah sampah. Mulanya enam rumah jadi percontohan mengolah sampah, diawali memilah, hingga mengolah setelah terlebih dahulu membuat lubang dari beton.

Kemudian menyasar SDN 3 Duda, yang telah berhasil mengolah sampah dikoordinasikan kepala sekolah dan guru.

"Sasaran ke depan agar semua warga masyarakat di Desa Duda, di delapan banjar mampu mengolah sampahnya sendiri, sehingga tidak ada sampah yang keluar dari rumahnya," jelas I Gusti Agung Ngurah Putra.

Selama ini, masyarakat katanya, belum banyak peduli terhadap sampah. belum bersedia memilah sampah, sampah yang dikumpulkan, masih bercampur.

Mengubah kebiasaan masyarakat itulah katanya sangat sulit, atas dasar itu memulai mengolah sampah sambil secara bertahap mengedukasi masyarakat. Khusus untuk sampah plastik, sementara dikumpulkan di Tempek Tulaktanggul, Banjar Jangu, rencananya nantinya diolah jadi serbuk, agar dijual dengan harga lebih mahal. *k16

Komentar