nusabali

Pemakaman Ibu Ani Dihadiri Empat Presiden

  • www.nusabali.com-pemakaman-ibu-ani-dihadiri-empat-presiden

Empat Presiden RI periode berbeda hadiri pemakaman jenazah Kristiani Herrawati alias Ibu Ani Yudhonono, istri dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6) siang.

SBY dan Megawati Sempat Salaman


JAKARTA, NusaBali
Termasuk di antaranya Megawati Soekarnoputri, Presiden RI ke-5 (periode 2001-2004) yang sempat salaman dengan SBY (Presiden RI ke-6 periode 2004-2014). Selain Megawati dan SBY, dua Presiden yang juga hadir dalam pemakaman Ani Yudhoyono kemarin adalah BJ Habibie (Presiden RI ke-3 periode 1998-1999) dan Jokowi (Presiden RI ke-7 periode 2014-2019). Presiden Jokowi hadir sekaligus bertindak sebagai Inspektur Upacara Kemiliteran pemakaman Ani Yudhoyono. Ibu Negara ke-4 Shinta Nuriyah, istri dari KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (Presiden Ri ke-4 periode 1999-2001) juga hadir. Demikian pula Try Sutrisno (Wapres era Presiden Soeharto) dan Boediono (Wapores era Presiden SBY 2009-2014).

Presiden Megawati yang kini Ketua Umum DPP PDIP tiba di TMP Kalibata, Mi-nggu siang pukul 13.35 WIB, ditemani putrinya, Puan Maharani. Presiden SBY, yang kini Ketua Umum DPP Demokrat, pun sempat bersalaman dengan Megawati. Pantauan detikcom, sebelum menyalami Megawati, SBY lebih dulu menyalami Wapres Boediono, Presiden BJ Habibie, dan Ibu Negara ke-7 Iriana Jokowi. Saat bersalaman, SBY dan Megawati yang selama ini dikenal sebagai rival bebuyutan di pentas politik, sempat ngobrol singkat.

Setelah bersalaman dengan Megawati, SBY lanjut menyalami Ibu Negara ke-4 Sinta Nuriyah, lanjut beberapa tokoh lainnya. SBY kemudian duduk di antara Iriana Jokowi dan Habibie. Sedangkan Megawati duduk di sebelah Iriana. Jadi, SBY dan Megawati duduk dengan dipisahkan oleh Iriana Jokowi.

Prosesi pemakaman Ani Yudhoyoni di TMP Kalibata dimulai siang sekitar pukul 14.26 WIB. Jenazah Ani Yudhoyono dibawa keluar mobil jenazah, lalu diiringi keluarga yang juga keluar dari mobil. Presiden Jokowi yang sebelumnya berdiri di panggung upacara, kemudian berjalan menghampiri peti jenazah. Selanjutnya, Jokowi menyalami SBY.

Habis itu, peti jenazah diselimuti bendera Merah Putih diangkat oleh anggota TNI. Jokowi berjalan di belakang peti jenazah Ani Yudhoyono, diikuti SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas), Annisa Pohan (istri AHY), dan Aliya Rajasa (istri Ibas). Cucu-cucu SBY juga ikut bersama. Adalah Presiden Jokowi sendiri yang secara simbolis mengawali pengurugan tanah liang mendiang Ani Yudhoyono, dilanjutkan oleh pihak keluarga.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengajak masyarakat melantunkan doa. "Dengan memohon rida Allah SWT, marilah kita lepas kepergian ibu hj Kristiani Herrawati Yudhoyono menghadap Alah SWT dengan tenang, dengan diiringi doa," kata Jokowi.

Jokowi menilai Ani Yudhoyono akan tetap hidup di hati semua rakyat yang mencintainya. "Semoga Allah SWT berkenan menerima amal ibadah almarhumah dan mengampuni segala khilaf dan salah beliau," papar Jokowi. "Flamboyan telah pergi, namun akan tetap hidup di hati kita semua, rakyat Indonesia yang mencintainya," lanjut Jokowi.

Jokowi mengenang Ani Yudhoyono sebagai pejuang kemanusiaan. Ani Yudhoyono disebut sebagai inspirasi bagi Indonesia. "Kepada keluarga almarmhumah yang ditinggalkan, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, semoga Allah memberikan kesabaran dan menerima kepergian almarhumah dengan ikhlas dan tawakal," katanya.

Jokowi sempat mengutip puisi yang pernah dibikin suami almarhum,  SBY. Jo-kowi awalnya mengisahkan sosok Ani Yudhoyono yang aktif dalam banyak bi-dang. Pengabdian Ani Yudhoyono kepada negara disebut Jokowi sudah patut dihormati.

"Ibu Hajah Kristiani Herawati Yudhoyono, sepanjang hayatnya mendedikasikan hidupnya kepada nilai-nilai kemanusiaan. Almarhumah aktif dalam memberantas buta huruf, mengembangkan kerajinan nasional, memberdayakan dan menyejahterakan keluarga, terutama kaum perempuan dan anak-anak," katanya.

"Almarhumah juga aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan, pelestarian lingkungan hidup, budaya, dan meningkatkan kepedulian kepada masyarakat di daerah-daerah bencana, daerah konflik, dan daerah perbatasan. Atas jasa dan pengabdiannya yang besar kepada bangsa dan negara, Pemerintah Indonesia pada tahun 2011 menganugerahkan Bintang Maha Putra Adi Pradana kepada almarhumah."

Sementara itu, putra sulung almarhum, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, mengucapkan salam perpisahan kepada ibundanya. AHY mengungkapkan ibunya merupakan sosok wanita tangguh dalam menjalani hidup. Menurut AHY, semasa hidupnya, terutama saat menjadi ibu negara dari Presiden RI ke-6 SBY, Ani Yudhoyono berusaha dan berjuang keras melakukan yang terbaik untuk masyarakat.

"Karya beliau, seperti lima pilar Indonesia, yaitu program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Hijau, Indonesia Kreatif, dan Indonesia Peduli, adalah sebagai sebagian saja dari wujud implementasi gagasan dan hasil kerja keras bagi bangsa dan negara," ujar AHY.

Ani Yudhoyono juga mengisi hidupnya dengan nilai-nilai kebaikan, kebajikan, dan kebijaksanaan. "Ibu Ani mengatakan, ditulisnya dalam buku Kepak Sayap Putri Prajurit tahun 2010 saya kutip, 'setiap dari kita akan berpulang menyatu dengan tanah, saat itu datang, nilai-nilai yang ditinggalkan manusia sepanjang hidupnyalah yang mengharumkan pengistirahatannya yang terakhir'," imbuhnya.

Menurut AHY, ibunya adalah sosok yang tegar. Ketegaran Ani Yudhoyno terlihat saat mengetahui dirinya mengidap kanker darah. Ani Yudhoyono memang meneteskan air mata saat mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit mematikan. Namun, almarhum menyatakan tidak akan menyerah melawan penyakitnya. "Saat beliau tahu vonis dokter, Bu Ani seraya meneteskan air mata dan mengatakan ‘saya pasrah tapi saya tidak menyerah’," kenang AHY yang kini Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.

Ani Yudhoyono sendiri meninggal dalam perawatan di National University Hospital Singapura, Sabtu (1/6) pagi pukul 10.50 WIB, bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila. Ani Yudhoyono sempat selama 4 bulan dirawat di Singapura akibat poenyakit kanker darah, sejak awal Februari 2019 lalu. *

Komentar