nusabali

Pedagang Martabak di Bali Mudik Bareng

  • www.nusabali.com-pedagang-martabak-di-bali-mudik-bareng

Sekitar 300 orang ikut mudik bareng organisasi Pedagang Martabak Bali, Paguyuban Warga Tegal Bali.

DENPASAR, NusaBali

Mereka diberangkatkan Kamis (30/5) start dari parkir timur Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar. “Kami dari Paguyuban Warga Tegal Bali, yang mayoritas adalah pedagang martabak. Sudah 18 tahun kami rutin mengadakan mudik bareng,” ujar Ketua Panitia Mudik Bersama, Kusnandar. Mereka, para pedagang martabak yang tersebar di daerah Bali mengaku rutin mengadakan mudik bareng untuk membangun silaturahmi di antara anggota paguyuban. “Kita sebagai organisasi ingin menfasilitasi kawan-kawan supaya mudik lancar, aman, dan tertib. Selain itu, agar kawan-kawan juga tidak menggunakan sepeda motor. Sehingga perjalanan mudik jadi aman dan nyaman,” kata pria yang kini jadi penasehat di paguyuban warga Tegal Bali ini.

Perjalanan mudik mereka juga dibantu oleh para stakeholder terkait dengan usaha mereka, sehingga mudik bareng ini tidak saja merekatkan antar anggota paguyuban, namun juga membangun rasa saling menghargai antara pedagang dengan para partner. “Selama ini kan martabak itu identik dengan tepung terigu, keju, coklat, telur, dan sebagainya. Itu yang menjadi partner kami sekaligus mensupport kegiatan-kegiatan kami seperti ini. Jumlah yang mudik sampai 6 bus, sekitar 300 orang,” jelasnya.

Terkait biaya, kata Kusnandar, ditanggung oleh organisasi Paguyuban Warga Tegal Bali dan disponsori partner. Bila terjadi kekurangan, barulah ditanggung oleh peserta. “Jika dihitung-hitung, biayanya jauh lebih murah kita menggunakan ini, karena separuh biaya sudah ditanggung organisasi dan sponsor kita. Kita sepakati kemarin, kawan-kawan hanya mengganti biaya sewa bus sebesar Rp 400 ribu per orang. Kalau dibanding harga tiket biasa, bisa sampai Rp 650 ribu,” ungkapnya.

Sementara itu, Wiwin, 40, salah seorang pemudik asal Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengaku rutin ikut program mudik bareng Paguyuban Warga Tegal Bali ini sejak tahun 2009. Pedagang martabak yang berjualan di daerah Denpasar tersebut mengatakan bisa menghemat sebanyak 35 persen pengeluaran dibanding memakai jasa transport dengan tiket reguler. “Kalau biasanya tiket reguler mencapai Rp 600-700 ribu per orang. Kalau mudik bareng ini dikenakan Rp 450 ribu per orang,” tuturnya. *ind

Komentar