nusabali

Raih Bali Top Hospitality Leader Berkat 'Manajemen Hati'

  • www.nusabali.com-raih-bali-top-hospitality-leader-berkat-manajemen-hati

Mantan Bendesa Kedewatan Sang Putu Eka Pertama

GIANYAR, NusaBali

Penerapan manajemen modern sangat efektif untuk pencapaian hasil maximal dalam segenap usaha. Namun manajemen ini makin lengkap jika dipadu dengan ‘manajemen hati’, sebagaimana dalam kerja ayah-ayahan (kerja bhakti) di desa pakraman.

Hal itu disampaikan mantan Bendesa Pakraman Kedewatan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Sang Putu Eka Pertama, Kamis (30/5). Disinggung terkait kiat-kiat kepemimpinannya hingga meraih penghargaan ‘Bali Top Hospitality Leader 2019’, Sang Tu Eka, demikian laki-laki ini disapa, menjelaskan manajemen modern umumnya ditandai penerapan time management (pengelolaan waktu), leadership skill (keahlian memimpin), dan enterpreneur skill (keahlian wira usaha). Namun dirinya meyakini penerapan manajemen ini makin elegan karena dipadu dengan ‘manajemen hati’. Manajemen ini, sebagaimana ada dalam kepemimpinan adat di Bali umumnya. Setiap orang mesti punya jiwa kerelawanan dengan cara ngayah (mengabdi), jujur kepada diri sendiri dan tugas, tanggungjawab, menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan profesional. ‘’Jika ini telah padu, apa pun yang kita rencanakan dan lakukan, pasti mendapatkan hasil yang maksimal,’’ jelas General Manager The ONE Legian Hotel ini.

Sebagaimana diketahui, Sang Putu Eka Partama meraih penghargaan tersebut dalam ajang Bali Tourism Award 2019, Senin (27/5), di The Trans Resort, Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung. Penghargaan bergengsi bidang pariwisata ini diserahkan oleh Wakil Gubernur Dr Ir Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati MSi alias Cok Ace didampingi President ITTA (Indonesia Travel & Tourism Awards) Foundation, Mr Benny Nainggolan. Tahun ini merupakan tahun kelima diselenggarakannya Bali Tourism Award dibawah naungan ITTA. Sang Tu Eka sangat meyakini penghargaan yang menjadi idaman insan pawisata ini diraihnya berkat manajemen sinergi yang harmonis tentang profesionalitas sebagai general manager, aktifivas sosial di Rotary International dan pelestarian budaya. Pelestarian budaya dimaksud tiada lain melalui amanah dan pengalamannya menjadi Bendesa Pakraman Kedewatan. Ia menyadari penghargaan ini ditujukan kepada pihak yang menyukseskan pariwisata Bali atau pelaku pariwisata atas kerja kerasnya dalam membangun industri pariwisata di Bali.

Menurutnya, penghargaan ini jadi kebanggaan sekaligus tantangan buat dirinya ke depan. ‘’Karena penghargaan tak bisa hanya jadi simbol, melainkan harus jadi fatka nyata dalam bentuk keberhasilan kinerja,’’ jelasnya.

Ia pun mengapresiasi balik ITTA melalui Bali Tourism Awards karena telah menghargai dirinya dalam daya dan upaya sebagai Presiden Terpilih Rotary Club Denpasar 2020 dan berkecimpung di industri pariwisata khusnayu di Bali. *lsa

Komentar